Thursday, September 2, 2010

Dayaks Iban Long House



Masyarakat yang tinggal disepanjang Jalur lintas utara wilayah Kabupaten kapuas hulu masih mempertahankan salah satu ciri khas kehidupan tradisionalnya, yaitu tinggal dirumah panjang. Mereka lebih suka hidup komunal, oleh karena itu disepanjang jalur ini alamnya masih terjaga, baik hutan, sungainya yang beriam-riam dan berair jernih. Namun tinggal dirumah panjang menyimpan masalah tersendiri, kalau terjadi musibah kebakaran maka dapat dipastikan apinya akan menjalar dengan cepat menghabiskan bilik-bilik rumah panjang tersebut. Namun apapun risikonya, mereka masih sulit untuk meninggalkan kebiasaan hidup yang sudah dilakoni turun temurun.Namun,ironi dengan kekayaan dan keunikan alam yang luar biasa, dimana diwilayah ini memiliki dua taman nasional yaitu Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Betung Karihun, rata-rata kehidupan masyarakat lokal masih berada dibawah garis kemiskinan.




Beberapa manfaat hidup di rumah panjang :
a. Mempererat ikatan kekeluargaan karena komunikasi dan bersama-sama melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Mempermudah tersebarnya informasi dan komunikasi apabila terjadi suatu peristiwa misalnya ada sanak     keluarga yang sakit dan memerlukan bantuan maka dengan cepat sanak keluarga akan datang
c.  Tidak memerlukan lahan yang luas untuk membangun pemukiman, hanya tinggal menambah bilik-bilik sesuai dengan kebutuhan
d. Menimbulkan rasa aman karena hidup bersama dalam sebuah kelompok akan lebih aman daripada hidup terpisah, jaman dahulu kala suatu suku rentan terhadap serangan suku lainnya dan binatang buas karena itu mereka membentuk sistem pertahanan secara gotong royong akan lebih mudah apabila hidup bersama.

Namun hidup bersama dirumah panjang di era modern saat ini juga menimbulkan beberapa efek negatif antara lain :
a. Tata ruang pemukiman tidak berkembang, karena hanya disekitar itu-itu saja
b. Tak ada yang namanya rahasia keluarga atau privacy, apa yang terjadi pada suatu keluarga akan tersebar dengan cepat seperti kata pepatah, dinding pun punya telinga
c. Cenderung jorok, karena sirkulasi udara tidak maksimal dan pencahayaannya kurang akibat terhalang oleh bilik-bilik lainnya
d. Kurang aman apabilan terjadi musibah kebakaran maka api akan menjalar dengan cepat menghabiskan bilik-bilik yang lainnya, sudah beberapa kali terjadi musibah kebakaran rumah panjang yang diakibatkan oleh kompor gas dan api dari aktivitas sehari-hari karena kelalaian penggunannya



Namun apapun efek negatifnya, bagi masyarakat perbatasan lintas utara yang masih tradisional, bahwa hidup bersama lebih kepada filosofi yang mencerminkan semangat kekeluargaan dan gotong-royong dan itu sangat penting bagi mereka agar tidak tercerabut dari akarnya. Demikianlah yang dapat ku ceritakan tentang kebiasaan hidup dirumah panjang, semoga kedepannya ada penataan yang baik terhadap rumah-rumah tradisional ini sebagai situs budaya kehidupan tradisional masyarakat yang masih tersisa namun juga tidak mengabaikan edukasi kepada mereka akan cara hidup yang sehat.


No comments: