Monday, September 24, 2012

Tawuran dan anarki

Berita tawuran di jakarta antara SMAN 70 dan SMAN 06 memakan satu orang korban jiwa yang tidak bersalah, kenapa tidak bersalah? karena anak itu pada saat itu baru selesai makan disebuah Kafe yang berdekatan dengan lokasi kejadian...kenapa terus tawuran?
Ada tanda tanya besar disini, kenapa anak-anak remaja belia itu sangat menyukai kekerasan sebagai simbol kejantanan dan juga pertemanan, trus siapa yang salah dalam hal ini?
Jawabannya adalah kita semua yang terperangkap dalam sistem yang mengijinkan bibit-bibit anarkis menjalar, merasuk, mendekam menjadi racun dalam hati mereka. Sistem hukum yang tidak tegas dan cenderung melakukan pembiaran pelanggaran-pelanggaran hukum..contohnya? ya seperti FPI itu yang selalu merasa jumawa untuk mendikte dan menghakimi orang lain yang tidak sehaluan dengannya..kemudian kenapa sistem pendidikan di sebuah pesantren terbukti selalu melahirkan teroris-teroris masih dibiarkan hidup..? sistem pendidikan yang menggilas waktu berharga bersama keluarga dan mengukur semua hanya berdasarkan angka yang tertera diijazah...dan kita semua yang kadang menyuarakan persetujuan terhadap tindakan anarkis....lihatlah bagaimana reaksi orang-orang terhadap sebuah kekebabasan berekspresi yang nyeleneh..bagaimana mungkin kebodohan semacam itu menjalar diantara kita, dan dibiarkan tumbuh subur.
Sebuah restoran waralaba asing dihancurkan sebagai bentuk protes oleh orang-orang yang berpredikat MAHA SISWA, waw...pastilah apabila saat ini Nabi Muhammad yang mengajarkan kebaikan itu masih hidup akan merasa malu melihat kelakuan orang-orang yang menyebut diri pengikut.
Saya setuju dengan pernyataan OBAMA bahwa kebebasan berbicara adalah satu-satunya solusi untuk menghadapi apabila kemudian hari masih ada orang gila yang membuat video serupa, lakukan protes dan argumentasi yang pintar dan cerdas, dan tunjukkan esensi dari hidup beragama yang sebenarnya, tapi jauhi tindakan anarki...harusnya kita mesti malu hati pada orang yang menyebut dirinya Atheis, kenapa? ternyata agama tidak membuat kita lebih baik dari mereka...

Jodoh

" Nin, ada salam dari si B"..." si B siapa?"
"yang pernah ketemu dulu bah.."
"ooooo...."
"orangnya baik, masa depan cerah..sering keluar negeri...tunggu apa gi..?'

" waduh..pikir2 dululah aku ni..."
" ndak usah banyak pikir nin..."
Termenung....hidup ini kan memang harus dipikirkan secara serius kalau mau membuat keputusan, apalagi masalah hidup dan mati,..masalah jodoh boy, orang yang akan hidup bersama kita sampai maut datang...

" udah meh, salam balik...ku coba dulu..kali gak cocok.."
"a piak meh nin...coba dulu..."
" letih gak aku ni..dibujuk-bujuk..." sambil merenung dalam hati, apakah aku ada kelainan atau apa...kok aku  cuma bisa jatuh cinta pada kemustahilan,..pada suatu yang hidup dalam imaginasi liar dan mungkin takkan menjadi sesuatu yang bisa diwujudkan....
Aku punya kebiasaan buruk, kalau dipaksa ketemu seseorang yang mau dicombalingin..langsung bawaannya mual, mau lari sekencang-kencangnya, lain kalau aku memutuskan sendiri ketemu dengan seseorang yang belum terlibat dengan lingkunganku...
Entahlah..liat nantilah,..aku cinta kebebasanku..cinta duniaku..cinta cara hidupku...apakah hidup dengan seseorang yang tidak ku cintai akan membuat perbedaan...?

Menyedihkan....fuck !!!

Tuesday, September 18, 2012

Gansir waterfall, menikmati segarnya alam






Nanga Yen sebuah desa kecil di kecamatan hulu gurung kapuas hulu kalbar. Jalan rabat beton sebagian disusul tanah merah dan tanah berbatu-batu selama kurang lebih satu jam dari ibu kota kecamatan, melalui dua jembatan gantung tibalah kami di nanga yen. Penduduk lokal 100% melayu dan muslim, bermata pencaharian sebagai petani dan juga berkebun sebagai pekerjaan utamanya, pedagang, PNS daerah ini berpotensi sebagai sentra padi untuk kecamatan hulu gurung. Namun yang tak kalah pentingnya adalah alamnya yang luar biasa, hutan yang masih asri menyimpan potensi sebagai destinasi wisata alam karena flora dan fauna yang langka ditempat lain ada disini, bahkan hewan-hewan yang dlindungi seperti burung enggan, rangkong, trenggiling, kera, kelempiau dan lainnya. Daerah yang berbukit-bukit ditumbuhi pepohonan rimbun memiliki kekayaan air terjun dan sungai yang masih segar dan jernih dan bersih dari polusi.



Salah satu air terjun yang relatif dekat dibanding yang lain adalah air terjun gansir, terdapat jalan setapak yang bisa dilalui kendaraan roda dua namun harus berjalan kaki sekitar satu jam mencapai lokasi ini, cocok untuk yang senang treking. Kami mendirikan tenda pas dilokasi air terjun, kesejukan karena terdapat kanopi  pepohonan yang lebat menaungi, kesegaran airnya yang bisa langsung diminum kami nikmati sampai keesokan harinya. Inilah hasil jepretan fotografer yang belum profesional, jadi harap maklum hasilnya.


Sunday, September 9, 2012

Potensi Ekonomi Mikro Kapuas Hulu

Jalan-jalan ke pasar pagi, pemandangan meriah beragam produk industri rumahan memenuhi warung, lapak dan kios..senangnyanya melihat sayuran hijau menggoda mata..hmmm...bikin dompet terkuras nih. Belanja dipasae pagi jadi terapi yang menyenangkan..coba deh yaaaa..



Telur ikan bejawan alias kaviar khas kapuas hulu

ini yang namanya ikan bejawan, tidak ada tulang kecil-kecil jadi lebih mudah repot memilah daging dari tulangnya
aneka ragam kerupuk kering dari ikan, proses awalnya sama dengan membuat kerupuk basah namun setelah matang diiris tipis kemudian dijemur, yang paling mahal dan enak bila berbahan baku ikan belidak,1/2 harganya bisa 30-40ribu

Juga penghasil madu alam, warna dan rasa kadang agak beda tergantung nestar atau jenis bunga apa yang dikosumsi oleh lebah tersebut

salai ikan lais, memiliki rasa yang gurih dan bisa untuk lauk

Sunday, September 2, 2012

Lahan Rakyat, lahan investasi?


Saya sebetulnya bukan orang yang anti investasi perkebunan, karena bagaimanapun sektor perkebunan khususnya kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi dari eksport CPO dan juga merupakan salah satu bahan baku yang penting bagi berbagai macam industri. Kalimantan dan daerah lainnya indonesia beruntung dikaruniai lahan yang begitu luas, khususnya kalimantan barat merupakan salah satu pulau terbesar di dunia dengan penduduk yang jarang-jarang sehingga banyak memiliki lahan menganggur meskipun telah didrop banyak transmigran dari pulau-pulau lain.
Namun kalimantan juga dikenal sebagai penyumbang oksigen dunia karena hutan tropis dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Penduduk lokal memiliki kaitan yang sangat erat dan tergantung sepenuhnya terhadap keseimbangan ekosistem didalamnya. Bisa dikatakan bahwa tanpa hutan, maka tak ada kehidupan, tak ada hutan berarti kematian bagi semua komunitas lokal. Dari dulu, masyarakat adat telah memandang penting menjaga kelestarian hutan dan menuangkannya dalam bentuk aturan-aturan 
positif yang disepakati bersama didalam komunitas tersebut bagaimana mengelola hutan, batasan-batasan apa yang harus dipatuhi agar hutan tersebut tetap terjaga bukan hanya bagi manusia melainkan bagi seluruh flora dan fauna yang hidup didalamnya. Namun dimulai dari era orde baru, munculnya Hak Pengusaaan Hutan yang dibagi secara royal kepada banyak perusahaan kayu, terjadi pembabatan besar-besaran terhadap lahan hutan rakyat, diganti dengan proyek akasia yang sisa-sisa kekonyolan proyek tersebut masih bisa disaksikan didaerahku dari satu atau dua pohon akasia yang tersisa dan tidak jelas untuk apa manfaatnya. 
Masuknya investasi perkebunan kelapa sawit tentunya sebenarnya merupakan hal yang positif, namun yang tidak positif adalah perubahan gaya hidup masyarakat tradisional yang telah menyerahkan lahan tersebut. Dengan tingkat pendidikan rendah, mereka tidak mungkin masuk sebagai pekerja profesional dalam perusahaan yang beroperasi bahkan untuk setingkat mandorpun sulit mencari person yang memiliki kualifikasi tersebut, karena memang mereka adalah masyarakat tradisional yang menganggap alam masih bisa menyediakan segalanya. Kebun karet yang sebelumnya menjadi penopang biaya hidup sehari-haripun telah dibabat, dan lahan untuk berladang tak ada lagi..saya membayangkan masa depan apa yang menanti mereka kelak. Cara satu-satunya adalah bagaimana pemerintah memberikan kompensasi kepada masyarakat yang termarginal tersebut, mungkin dengan memberikan pendidikan gratis, pelayanan kesehatan yang baik dan pelatihan ketrampilan lain yang dapat mengalihkan mereka dari gaya hidup zona nyaman selama ini. Tapi betul akan demikian?
Memandang lahan yang dulu menghijau oleh pepohonan, kini oleh sawit-sawit, hatiku tertusuk perih...kemana satwa kini bersembunyi dari teriknya matahahari, memuaskan lapar dan dahaga mereka..masa depan apakah yang dapat kita berikan kepada rakyat kita yang lugu dan polos...semoga tidak menjadi konflik...semoga semua baik-baik saja...semoga panas tidak terlalu membakar kulit, sungaiku yang dulu jernih kini mengandung racun dan keruh...kemana mereka berlari, kemana mereka bersembunyi...