Tuesday, December 27, 2011

Christmas Trips to Village

Dalam rangka pulang kampung untuk merayakan natal bersama keluarga, aku dan sepupuku memutuskan untuk menggunakan motor roda dua. Selain karena alasan  infrastruktur jalan yang lebih layak untuk dilalui kendaraan roda dua juga karena ingin lebih menikmati perjalanan pulang. Terlebih lagi karena disepanjang jalur simpang adong memiliki keindahan alam yang luar biasa, sebagai daerah perbukitan terdapat dua air terjun yang telah dijadikan tujuan wisata local yaitu air terjun pusaka tunggal dan gurun munsin. Salah satu keunikan air terjun tersebut adalah airnya yang berwarna merah kecoklatan bukan jernih dan bening seperti air terjun yang terdapat dilintas utara. 









Terdapat jalan masuk rabat beton yang bisa dilalui kendaraan roda dua ke area air terjun pusaka tunggal, masuk ke dalam hutan basah dan sebuah pondok atau pesanggrahan, udara terasa sangat sejuk dan segar. Bunyi air yang mengalir membuat dada terasa lapang dan menyatu dengan alam..sungguh Tuhan begitu baik telah menganugerahkan keindahan luar biasa dan kekayaan alam tak ternilai bagi kabupaten Kapuas Hulu.


Gurun Munsin

Wednesday, December 21, 2011

Arti seorang Ibu bagiku

Apa arti seorang ibu untukku?.....begitu banyak, terlalu banyak..mungkin kata-kata didunia ini tak cukup untuk menggambarkan apa arti seorang ibu bukan hanya bagiku, tapi juga bagi orang lain yang pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Apa kita punya kehidupan tanpa pengorbanan seorang ibu?
Kalau Natal berbicara tentang kasih tak bersyarat, maka ibulah natal itu. Natal adalah tentang hadiah tak ternilai bagi kehidupan manusia, ketika Allah memberikan kesempatan bagiku untuk memiliki hidup yang berharga melalui pemberian kasihnya yaitu putra Nya yang tunggal sebagai jembatan penghubung antara manusia yang berdosa dengan Allah yang kudus..maka ibu bagiku adalah perwujudan kasih Allah dalam hidupku, berjuang memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya tak peduli dirinya seperti lilin yang membakar dirinya sendiri untuk memberikan cahaya bagi orang lain. Melalui dia aku belajar tentang iman, aku belajar bahwa hidup adalah tentang bagaimana kita menjalaninya dengan keyakinan dan keyakinan takkan berarti bila tak bermanfaat bagi sesama seperti Tuhan Yesus yang rela meniadakan semua keagunganNya dengan lahir dikandang domba dan tinggal diantara orang-orang yang dipandang  sebelah mata oleh dunia. Yesus membuat dirinya terjangkau oleh kita. Ibuku membuatku bisa menjangkau semua harapan dan impian manusiaku oleh keyakinan terhadap Dia..bukan dengan cara yang mudah, tetapi dengan perjuangan dan pengorbanan.
Aku melihat seorang ibu yang mendedikasikan seluruh hidupnya dengan satu tujuan...untuk memberikan masa depan yang baik kepada anak-anaknya, tak peduli rintangan apapun yang menghalangi ibuku seperti seorang pejuang yang selalu siap menghadapi apapun juga. Ketika ku tanya bagaimana ia melewati itu semua, jawabannya hanya satu..bahwa tak sedikitpun ia merasa lelah, ia seperti diberikan kekuatan dan semangat luar biasa untuk bekerja karena saat itu yang tersirat dipikirannya hanya kami...agar tidak mengalami nasib yang sama dengannya, hidup dalam keprihatinan dari masa kanak-kanak bahkan dimasa dewasa. Aku telah menyaksikan bagaimana tangan dan kaki itu bekerja seumur hidupku, aku kerap tergelitik dengan kecepatan berpikirnya untuk mengatasi persoalan..ibuku wanita yang luar biasa...bisa membaca dan menulis meskipun hanya bersekolah tiga hari..aku kerap mengintip ibuku berdoa, dan merasa malu karena iman seperti apa yang ku miliki dibanding iman yang dimiliki ibuku.Ibuku tidak malu dengan keterbatasannya, karena itu saat ayahku menjadi pejabat, ibuku tetap melakoni apa yang ia bisa yaitu berladang dan berkebun, menoreh karet..apapun itu yang menghasilkan uang agar dapur tetap ngebul. Aku sering mengeluh karena tanganku terkelupas ketika menumbuk padi, tapi tangan ibu tidak hanya terkelupas..kadang tersayat oleh rumput yang tajam dan kulitnya menebal karena aktivitas kasar yang harus ia lakukan setiap hari...dulu aku sering mengeluh sakit kepala karena harus memikul kayu bakar dibahu kadang kepalaku tapi ibuku hanya bilang..begitulah nasib orang yang tidak sekolah..hanya bisa melakukan pekerjaan kasar...dari semua itu, aku belajar tentang hidup..bahwa untuk meraih sesuatu kita harus berjuang dan kadang berkorban, dan iman tak berarti tanpa tindakan. Tak ada berkat yang jatuh dari langit begitu saja, ada saatnya Tuhan ingin kita bertindak untuk menjangkau dengan usaha kita.

Bagi ibu, tak ada waktu yang sia-sia...waktu begitu berharga untuk hidup dalam penyesalan dan berdiam diri. Bila hidup itu adalah sesuatu, maka kitalah yang harus memberi nilai terhadap sesuatu itu. Tak ada kisah sentimentil tentang ibuku, semuanya adalah tentang tindakan...kasih sayang harus disertai dengan tindakan untuk berbuat benar..iman harus disertai dengan usaha...mau sukses maka kerja keraslah, kemiskinan tidak menghalangi kita untuk maju...kemiskinan itu hanya ada dalam pikiran...itu ibuku, pahlawanku...itu arti natal bagiku, yaitu tentang Ibuku. Dan memang..tak ada kata-kata yang cukup untuk menggambar tentang arti seorang ibu bagiku. 

Tuesday, December 20, 2011

Tentang Cinta itu

Apakah aku cinta dia.....?
Entah, barangkali karena dia telah jadi bagian dari setiap momen yang ku lalui...
atau karena dia satu-satunya yang ada dikebuntuan hati untuk membuka diri...
dia tak pernah menjanjikan apa-apa..aku juga tak ingin bertanya...
Karena kita berdua sama...mencintai kebebasan......dan enggan untuk meninggalkannya....
Kalau hanya ini yang ku punya..lalu untuk apa aku rela kehilangan...
Biarlah saat ini yang ada...karena antara cinta dan penderitaan hanya segaris tipis membentang...
daripada kehilangan dan hampa tak berujung...mungkin cinta..mungkin kesepian..
Tapi sama saja....tak memiliki apa-apa juga hanya nestapa...
Anggap saja..ini cinta...karena jelas aku menyayangi dia....

Borobudur melintasi jaman

Borobudur, siapa yang belum pernah mendengar tentang candi terbesar umat budha abad ke – 9 ini berukuran sebesar 123 x 123 meter, memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleknya. Pernah menjadi salah satu keajaiban dunia karena arsitekturnya yang luar biasa dan bertahan melewati jaman.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.




Lokasi candi adalah kurang lebih 100km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama budha mahayana sekitar tahun 800-an masehi pada masa pemerintahan wangsa syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca budha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).




Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Budha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.





Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.

Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat budha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. (Sumber : Wikipedia)

Monday, December 19, 2011

Mati untuk Hidup

Mati...siapa yang tidak takut mati? kematian adalah satu-satunya rumus pasti yang takkan pernah bisa disangkal oleh setiap manusia, bahkan dengan cara apapun..belum ada teknologi yang bisa merubah takdir kematian manusia. Namun kematian memiliki misteri yang tak seorangpun tahu pasti, bagaimana..dimana...seperti apa kematian akan menghampiri kita dalam ranjang kehidupan yang begitu rapuh..ketika seorang yang kita kenal dijemput kematian kita berduka dan mencoba tegar sambil bertanya-tanya dalam hati...kapan waktu kita tiba...tapi hidup ini menawarkan begitu banyak hal untuk kita terus berjalan, perlahan duka sirna..luka sembuh dan kita melanjutkan hidup seolah tak pernah terjadi apa-apa dipermukaan meskipun kehilangan seseorang tetap menorehkan pengingat dilubuk hati terdalam. Bila kehilangan itu seperti mati, maka mati diperlukan untuk tetap hidup...kematian membuat kita lebih waspada menjalani kehidupan ini..kehilangan seseorang membuat kita mulai merenungi bagaimana mengisi waktu yang tersisa agar tidak berlalu sia-sia...dan saat itu, kehidupan kita yang sebenarnya dimulai ketika kita sudah mampu menyadari keterbatasan masa hidup yang singkat ini. Mati itu pasti..tapi bagaimana hidup kita menjadi berarti? itulah arti kematian..yaitu agar kita dapat menjalani hidup yang berbeda dari sebelumnya...yang pasti adalah kehidupan yang lebih baik dan berarti agar semua kehilangan itu tidak sia-sia, seperti tumbuhan yang mati menjadi pupuk untuk bertumbuhnya kehidupan yang lain.

Sunday, December 18, 2011

Bunga melati nan wangi (Fragrant Jasmine)

Keharuman semerbak dipagi hari....
Aroma wangi menebarkan kesegaran dan menghangatkan rasa dijiwa.........
Embun basah didaun yang hijau..
Bersyukur untuk pagi hari yang Kau beri...
keindahan kecil nan sempurna dimahkota putih berserak antara hijaunya dedaunan yang berseri…….
Sungguh menawan dan tak kuasa untuk melewatkan begitu saja...
Pesona melati..hiasan para dewi...