Suku dayak Kalimantan sebagaimana suku-suku lainnya diindonesia memiliki ciri khasnya sendiri, salah satunya berupa rumah tradisional. Dikenal sebagai rumah panjang karena terdiri dari banyak bilik yang mampu menampung sebuah komunitas dayak diperkampungan tertentu. Semakin banyak anggota komunitas maka akan semakin banyak bilik baru yang ditambahkan ke bangunan asli. Kebiasaan hidup masyarakat dayak sangat komunal, ikatan kekeluargaan sangat penting didasari semangat tolong menolong dan gotong royong. Tinggal bersama akan mempermudah memantau kehidupan anggota komunitas yang biasanya merupakan keluarga besar yang masih memiliki hubungan darah. Namun dewasa ini, cara hidup bersama dirumah panjang telah banyak ditinggalkan karena masyarakat semakin individualistis, alasan tata ruang dan kenyamanan. Salah satu wilayah yang penduduknya masih banyak menerapkan hidup komunal dirumah panjang adalah daerah perbatasan Indonesia Malaysia Kab. Kapuas Hulu Kalbar yang tediri dari suku iban dan taman baloh.
Dayak tribe traditional way of life
Dayak tribe of Borneo, as other tribes in indonesia has its own trademark, one form of traditional houses. Known as the long house or betang because it consists of many booths that can accommodate a certain at Dayak people community. More and more members of the community, the more the new booths were added to the original building. Dayak communities living habits are very communal, family ties are very important based on the spirit of mutual help and mutual aid.
Staying together will make it easier to monitor the lives of members of the community which is usually a large family who still have blood relations. But today, how to live together at home long been widely abandoned due to increasingly individualistic society, spatial and comfort reasons. One of the areas whose population is still much to implement a long communal living at homeis Indonesia Malaysia border area consisting of the iban tribe and the taman baloh.
No comments:
Post a Comment