Pulau kecil diperjalanan dihuni para nelayan |
Kecamatan Sungai Raya Kepulauan adalah salah
satu Kecamatan yang berada di pesisir pantai di Kota Singkawang atau kabupaten pontianak,
Sebelumnya Kecamatan ini masuk dalam wilayah kecamatan Sungai Raya, dan
kemudian Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi 3 kecamatan yang antara lain
Kecamatan Sungi Raya, Kecamatan Capkala, dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Merupakan
salah satu wilayah yang memiliki gugusan kepulauan yang terbentang indah dan
berbatasan langsung dengan laut china selatan dan memiliki potensi wisata
bahari yang besar dimasa depan apabila dikelola dengan baik. Diantaranya yang
saat ini mulai terkenal dan paling sering dikunjungi adalah pulau Randayan dan
Lemukutan.
Bagan, untuk menangkap cumi dimalam hari |
Merupakan kawasan konservasi berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Bengkayang No. 220 Tahun 2004 tentang Penetapan Pulau Randayan
dan Pulau-pulau Sekitarnya sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD)
Kabupaten Bengkayang yang meliputi (i) zona preservasi/ zona inti (daratan
Pulau), (ii) zona konservasi (Pantai berhutan bakau, habitat penyu, perairan
pantai untuk terumbu karang. Demikian sedikit latar belakang tentang kawasan
ini, semoga menambah wawasan kita tentang wilayah terluar Kalimantan barat.
Jembatan Dermaga Pulau Randayan |
Tanggal 15 mei sampai 18 mei 2014, saya dan
teman-teman berkesempatan untuk kedua kalinya mengunjungi pulau lemukutan dan
pertama kalinya ke Randayan. Cuacanya bulan mei begitu cerah dan lautan sedang
tenang-tenangnya menjadi saat yang tepat untuk mengunjungi kepulauan ini,
karena lautan hampir bebas dari ombak besar, laut biru dan bening membentang
menawarkan pesona keindahan yang memanjakan mata dan jiwa.
Narsis dolok |
Berjarak tempuh kira-kira 3 jam dari Pontianak, kami bergegas berangkat
menggunakan sepeda motor dari jam 3 subuh lewat sedikit menuju dermaga teluk
suak di desa karimunting kecamatan sungai raya. Merupakan satu-satunya dermaga
penghubung ke gugusan kepulauan, kami
menggunakan sejenis kapal kecil yang pada saat itu mengalami kesulitan untuk
merapat ke dermaga karena air laut sedang surut sehingga penumpang diantar
jemput menggunakan perahu. Tarif kapal menuju randayan kalau tidak salah 15
ribu, ternyata tak mahal ya
menuju pulau lemukutan |
Cerita anak pulau |
Sisi lain pulau lemukutan |
perjalanan menggunakan kapal memakan waktu
kira-kira hampir dua jam ke randayan.
Melewati banyak pulau-pulau kecil nan cantik yang dihuni para nelayan, semakin
lengkap perjalanan melihat aktivitas para nelayan dan juga gugusan bagan,
sejenis gubuk kayu yang didirikan terapung menggunakan tong atau ada juga yang
dipancang dengan tiang ke dasar laut yang tidak terlalu dalam. Gunanya adalah
sebagai tempat untuk menangkap cumi pada malam hari dengan memanfaatkan cahaya
sebagai penarik cumi-cumi tersebut ke jaring yang telah disiapkan. Akhirnya kami sampai ke pulau randayan mungil
dan nan indah, terdapat jembatan panjang menghubungkan dermaga dengan resort
mini yang dikelola oleh Palapa Beach.
Karena musim laut sedang tenang, sepanjang
mata memandang terbentang laut biru dan jernih diarea snorkeling, bahkan
sesekali kita akan melihat kumpulan ikan-ikan disela-sela terumbu karang.
Aktivitas sore hari nelayan |
Hari pertama kami habiskan untuk mengeksplore
pulau kecil hanya berpenduduk penjaga vila dan satu keluarga yang syukurlah
punya warung kecil, karena sudah sangat kelaparan akhirnya kami hanya mengolah
makanan instan dan cepat saji, apalagi kalau bukan indomie. Kebetulan saat itu
pemilik warung sedang panen sejenis mangga kecil yang uniknya tidak bisa
dibiarkan terlalu masak karena akan berulat, rasa dagingnya setengah matang
tidak terlalu asam sehingga tanpa ragu kami sikat dengan gigi untuk mengupasnya…luar
biasa….
Melihat kondisi pulau yang kecil dan tidak
terlalu banyak lagi yang bisa dieksplore akhirnya kami memutuskan hanya nginap
satu malam dan keesokan harinya kami meneruskan langkah ke pulau lemukutan dan
menginap dua malam divila kayu milik bang andy, yang sangat ramah dan baik
hati.
Karena pulau lemukutan adalah pulau
terpanjang dan dihuni ratusan kepala keluarga, setiap sudut menawarkan landscape
yang menawan dan area snorkeling yang begitu asyik, rasanya seminggu juga betah..hahahahaha
Kalau menurutku, lebih baik pemerintah daerah
dalam hal ini adalah Pemda Bengkayang mulai mempersiapkan potensi pariwisata
ditempat ini dengan pembinaan berkelanjutan dan menyerahkan pengelolaan
pariwisata pada masyarakat local, hanya saja perlu edukasi dan pembinaan kepada
mereka bagaimana menjadi tuan rumah pariwisata yang lebih baik, sekarang sih
sudah cukup memuaskan hanya saja alangkah baiknya kalau terus didampingi, agar
masyarakat local dapat memanfaatkan secara optimal potensi yang ada. Pokoknya
kalau saya sih puas bisa snorkeling, human interest, ngelanscape dan jelajah
pulau…masih pingin balik kesini..hahahaha…
Okelah, akhirnya hari terakhir kita dilemukutan
harus balik ke Pontianak untuk menjumpai event besar gawai dayak se-prov
kalbar, lumayanlah nambah koleksi photo. Cukup sekian cerita perjalanan dari
saya…kita jumpa di edisi jelajah Bukit Semujan yang terdapat dalam kawasan
Taman Nasional Danau Sentarum.
No comments:
Post a Comment