Rasanya sulit diterima dengan akal sehat, bila sampai saat ini kita masih berkutat masalah infrastruktur baik jalan, jembatan dan lainnya. Sebuah negara yang berkembang ekonominya tidak terlepas dari sarana pendukung seperti infrastruktur transportasi dan untuk negara ini miris rasanya ketika jalan-jalan dipulau jawa, melewati jalan-jalan dan jembatan yang begitu bagus dan saat membandingkan dengan daerah asal membuat hati jadi galau..kenapa didaerahku pemerintah bangun jalan dan jembatan tak kunjung usai. Sekian banyak belanja modal setiap tahun untuk tambal sulam jalan dan jembatan tapi kadang usia aset tersebut tidak bertahan lama dan memerlukan biaya pemeliharaan yang besar. Pusat tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena daerah-daerah otonom telah diberikan kewenangan untuk mengelola keuangan dan membangun sarana-sarana umum tapi rasanya masih banyak kekurangan, jalan masih tetap rusak dan harus diperbaiki setiap tahun..masalah dana hanya masalah klasik, kalau butuh penghematan bidang lain yang tidak terlalu urgent kenapa tidak?
Apa sih susahnya mengembangkan wilayah kalimantan, hanya butuh akses jalan yang menghubungkan antara pulau-pulau diseluruh kalimantan, dermaga pelabuhan laut ditambah, pengembangan sarana dan ekonomi perbatasan tidak boleh ditunda-tunda lagi..semua hanya butuh komitmen dan kemauan...misalnya akses transportasi udara yang sampai sekarang tidak ku mengerti, kenapa untuk ke samarinda saja harus transit dijakarta..hari gini jenderal, berilah kemudahan bukan meyulitkan.....untuk kawasan kalimantan, berilah hak otonom untuk bertransaksi import-eksport agar kalau beli gula tidak hanya menunggu pasokan dari pulau jawa, ..atau alternatif lain, kembangkan industri gula dengan memanfaatkan lahan yang begitu luas...kenapa tidak? ah puyeng, pokoknya aku ngiri melihat transportasi dikota-kota pulau jawa meskipun aku benci semrawutnya..andai saja, ada transportasi umumnya dibuat senyaman mungkin, dan ada jalur khusus untuk mengakomodasi pejalan kaki...andai saja...
No comments:
Post a Comment