Tuesday, February 4, 2014

Jelajah Taman Nasional Betung Karihun, Heart Of Borneo

Tim Photo bersama
" Jadi..apa pengalaman kamu kamu petik ketika menjelajahi Taman Nasional Betung Karihun nin..? " begitu pertanyaan dari senior photografer yang saya kenal ketika itu. Saya hanya bisa menjawab, bahwa ternyata kapuas hulu sangat indah, sangat unik, sangat kaya, sangat beragam dan misterius. Beliau kemudian bilang, bahwa apa yang saya lihat dalam perjalanan saya itu belum seberapa dari apa yang sebenarnya di miliki oleh Kabupaten paling ujung provinsi kalimantan barat itu dan di kenal dunia sebagai " Heart of Borneo" karena memang terletak di jantung kalimantan. Memiliki wilayah konservasi paling terluas di kalbar, 51% nya didedikasikan sebagai paru-paru dunia. Dengan kata lain, dunia berhutang pada kapuas hulu...oh ya?...iya dung.
Masuk ke kawasan menggunakan Speedboard
Sang Motoris

Komunitas Photografi Kapuas Hulu (KFKH) yang mewadahi anak-anak muda, anak-anak tua, lintas usia dan lintas profesi pokoknya yang senang moto dan suka photografi dengan tingkat keahlian berbeda-beda dari skala mahir sampai baru belajar bersama-sama dengan pihak Taman Nasional Betung Karihun mengadakan photo kontes dalam rangka mengeksplore keindahan dan keunikan taman nasional dengan tujuan untuk lebih mengekspose TNBK. Acara dimaksud terlaksana dari tanggal 24 sampai dengan 26 Januari 2014, tim berangkat melewati jalur daerah aliran sungai sibau dan perjalanan sampai ke pos perkemahan pertama memakan waktu kurang lebih 4 (empat jam), cuacanya cerah, matahari terik menyengat tak mengurangi semangat untuk memulai perjalanan dan juga menikmatinya. Tim sempat beberapa kali harus berhenti dan turun dari body speed boat yang dibagi dalam tiga body karena harus melawan arus yang cukup deras. Namun kesempatan itu sudah pasti digunakan untuk menjepret momen demi momen yang langka, semakin dalam masuk ke jantung TNBK, maka semakin terlihat betapa lebatnya hutan yang hampir tak terjamah, semakin unik dan kayanya flora dam fauna di sana. Sungainya yang sangat jernih dan bersih, disana merupakan habitat bagi salah satu ikan termahal di kapuas hulu yaitu ikan semah yang beratnya bisa mencapai 3 kg.

sampai di lokasi kemah pertama
Lokasi yang indah untuk istirahat di malam pertama
ngelanscape di perkemahan pertama

Setiba di lokasi pertama sudah agak sore, tim langsung mendirikan tenda dan bersiap-siap mengisi kampung tengah. Malam tim di pecah jadi dua untuk hunting flora dan fauna, dan hasil bagi tim kami agak mengecewakan seolah para mahluk sepakat untuk bersembunyi, dan juga agak terlalu cepat pulang belum waktu bagi para kodok untuk hang out, hasilnya tidak banyak dan tim pulang untuk beristirahat mengumpulkan tenaga buat besok. Besoknya setelah makan pagi tim kembali dipecah jadi dua sesuai formasi pertama dan karena siang aku lebih banyak berburu lanscape. Hutan TNBK yang begitu lebat tak mungkin untuk dirambah saking rapat dan misterius hanya memungkinkan kami untuk masuk di permukaan saja dan mengikuti aliran sungai kecil. Aku lebih banyak menikmati keheningan, indahnya pemandangan dan sejuknya air...rasanya semua kepenatan hilang saat kita berada di alam yang begitu murni, sebagaimana seharusnya semesta ketika di ciptakan. Waktu berlalu dengan cepat, kami pun pulang ke perkemahan dan siap-siap untuk hunting malam kedua.
salah satu anak sungai

nyoba pake tripod di lokasi istirahat hari kedua
Berbeda dengan malam pertama, malam kedua tim sengaja agak malam menunggu para kodok keluar dan memasuki permukaan hutan dengan menyusuri sungai kecil yang agak dalam. Namun sayang, langkah terhenti tak sanggup untuk masuk jauh kedalam karena air sungai semakin dalam dan aku tak mampu untuk memanjat tebing selain takut risiko kamera terkena air. Anggota tim yang sanggup melewati tebing meneruskan hunting sampai ke dalam sementara aku dan temanku tinggal dan mencari obyek di sekitar tepian sungai..lumayanlah dapat katak pohon bewarna hijau daun..


Anehnya, selama ini kita begitu di hantui cerita tentang berbagai mahluk halus penghuni lebatnya hutan belantara..tapi saat kita dalamnya, tak ada satupun gejala menunjukkan kebenaran cerita itu..atau barangkali mereka hanya mengintai dan mengawasi dari balik rimbunnya pepohonan..entahlah ya? semoga tidak tentunya....
Akhirnya kami pulang dan beristirahat di kemah menunggu hari terakhir di taman nasional. Hari terakhir sampai jam 10 siang kami sempat hunting kembali setelah itu tim bersiap-siap pulang menyusuri sungai yang sama...dan berakhirlah perjalanan yang begitu mengesankan di Taman Nasional Betung Karihun. 
Selama di Taman Nasional dan dalam perjalanan pulang, di dalam hatiku berpikir alangkah baiknya bila di setiap daerah memiliki atau menyediakan wilayah konservasi untuk menjaga kelestarian dan daya dukung alam bagi semua mahluk didalamnya. TNBK memiliki sumber air bersih berlimpah ruah, alangkah beruntungnya kita yang berada di kawasan tersebut. Keanekaragaman flora dan fauna memperkaya alam kapuas hulu, dan kondisi hutan tropis seakan tak pernah tersentuh tangan manusia tetap jadi misteri bagi kami..karena hampir mustahil untuk menembus hutan yang berisi aneka ragam tumbuhan yang begitu rapat dan berbeda satu sama lain. Semoga kita semua peduli untuk menjaga semua itu, minimal dengan merubah mindset dan perilaku sehari-hari untuk tidak mengotori lingkungan dengan sampah-sampah plastik, karena perilaku kita akan menentukan masa depan bumi.. dan masa depan bumi akan menentukan masa depan generasi berikutnya. Terima kasih untuk pihak Taman Nasional Betung Kerihun yang telah memberikan kesempatan indah bagi kami untuk mengeksplor dan mengekspose keindahan dan keunikan Taman Nasional Betung Karihun, mau dong kapan-kapan di ajak lagi..hmmmm (ngarep dot com). Dan teman-teman komunitas pecinta photografi kapuas hulu, tetap semangat berkarya dan ikut aktif melestarikan alam dan menjaga lingkungan..gunakan lensa anda untuk hal-hal yang positif.
inilah hasil jepretan selama di sana..selamat menikmti...
Terdiri dari banyak sungai dan kecil
Kurang fokus di beberapa bagian
lum tw namanya
Hasil hunting malam kedua
Di salah satu tempat dimana tim harus jalan kaki karena speedboat harus melawan arus

Tepian sungai
Salah satu perhentian
Salah satu pemukiman lokal sepanjang DAS Sibau
Salah satu pemukiman lokal sepanjang DAS Sibau

No comments: