Monday, October 21, 2013

Cerita Masa Kecil

Bahagia itu sederhana,....
Kaki telanjang berlarian dihamparan pasir pantai...
Tawa riang memecah keheningan senja....
Masa kecil ceria...indah tak terkira..dunia terbentang luas...
Masa depan milik mereka...jangan biarkan itu direnggut dari wajah mereka yang polos...
Kita dapat belajar dari mereka..tentang arti bahagia...karena bahagia itu sederhana...



Sunday, September 22, 2013

Oasis in the middle of the upper Kapuas forest wilderness

Sungai Kecil ditengah hutan
Upstream kapuas rich diversity of natural beauty. a hidden oasis in the middle of wilderness offers an unforgettable adventure through the wonderful landscape, for those who like adventure into the outdoors with limited accessibility it will be quite a challenge when finding natural really natural and fresh. Ulu tubuk can be reached using a motor vehicle is approximately one hour from Putussibau, followed by a walk of approximately 30 minutes to reach a hidden oasis in the form of a river that is so clear and fresh as sheltered by shady trees and green. along the way the eyes will be spoiled with such a beautiful landscape and activities their farmers grow rice paddy fields. Natural kapuas upstream offers authenticity and freshness that can add new meaning to awareness of environmental sustainability, sustainable forest will provide an abundant source of water and also keep cool climate, that harmony between us and nature and still have the upper Kapuas.
Anggunnya Lanscape perbukitan
Memanfaatkan sisa asap yang terbias oleh cahaya matahari menciptakan siluet sinar




Saturday, September 21, 2013

Tempat nyantai yang asyik di Pontianak

Taman alun-alun kapuas adalah sebuah tempat nyantai disore hari yang cukup nyaman dan aman dikota pontianak. Letaknya yang strategis ditengah kota dan mudah dijangkau dari mana-mana menjadikan tempat ini sebagai tempat santai favorit bagi warga kota pontianak yang jenuh dengan kepenatan setelah beraktifitas sehari penuh. Dilengkapi dua air mancur yang indah, miniatur tugu khatulistiwa, dan juga pengunjung yang ingin merasakan sensasi mengarungi sungai kapuas dimalam hari dapat menaiki sejenis motor air yang didalamnya juga berfungsi sebagai cafe terapung maka akan jadi pengalaman yang cukup menyenangkan. Tak terasa waktu berlalu saat menikmati angin sepoi-sepoi dalam perjalanan menyusuri sungai kapuas, melewati jembatan kapuas I dan akhirnya kembali ke taman alun-alun yang begitu ramai dimalam hari oleh pengunjung dan pedagang menjajakan dagangannya. Ingin merasakan keunikan kota pontianak dengan wisata sungai dimalam hari, kunjungi taman alun-alun kapuas.
Nyantai dimalam hari


Ferry penyeberangan yang beroperasi sampai malam memperpendek jarak tempuh


Tempat nyantai duduk sambil menikmati jagung bakar


Anda dapat menikmati indah sungai kapuas dengan menaiki motor air ini


Motor air yang berfungsi sebagai cafe terapung


Motor air yang kami tumpangi saat menyusuri sungai kapuas

Mesjid Jami, salah satu mesjid tertua

Jembatan Kapuas I yg menghubungkan siantan dengan pusat kota



Konsep hitam putih dalam sesi narsis


Friday, September 20, 2013

Selamat Tinggal

Berapa kali kata itu harus ku ucapkan dalam hati.................
Berapa kali aku harus terluka...
Berapa kali dalam hidupku yang payah ini aku belajar untuk berkata cukup...
Cukuplah untuk tahu...
Cukuplah untuk merasa...
Cukuplah untuk bertanya..
Tapi penderitaan membawa kisahnya sendiri...
Yang kadang sulit untuk dipahami...
Bagaimanapun,..hidup terus berjalan...
Musim berganti, demikian kisah kita..
Selamat Tinggal sayang.....................

Thursday, September 12, 2013

Hitam Putih Lanscape Taman Nasional Danau Sentarum

Kawasan TNDS memiliki keunikan dan keindahan yang akan memanjakan mata bahkan saat baru memasuki muara sungai yang akan menghubungkan ibu kota kecamatan Batang Lupar ke kawasan Danau Luar. Permukaan air yang begitu tenang akan memantulkan dengan sempurna apapun yang tumbuh diatasnya.





Tuesday, September 10, 2013

Seratus Tahun Gereja Khatolik di Martinus Kec. Embaloh Hulu Kab. Kapuas Hulu Kalbar


Sisialo, penyambutan tamu ala suku dayak tamambaloh
Merupakan kesempatan yang langka dan saya amat beruntung untuk menyaksikan sendiri perayaan Seabad lamanya Gereja Khatolik hadir di Kecamatan Embaloh Hulu melalui ordo kapusin yang berasal dari Belanda. Perayaan yang begitu meriah dan penuh warna dari masyarakat lokal yang bersukacita sebagai perayaan hadirnya kasih Allah bagi suku adat yang dulu begitu terpencil dan hidup dalam kepercayaan leluhur. Sulit bagi saya
Ninuk dan pastor mateo dalam pakaian tradisional
Tamam Baloh
membayangkan bagaimana perjuangan dan pengorbanan para pemuda dan pemudi laskar Kristus ini untuk sampai ke daerah lintas utara pada masa itu, hanya karena Kasih Tuhanlah mereka rela pergi meninggalkan semua kenyaman yang mereka miliki dinegara mereka hanya agar umat yang terpencil ini dapat merasakan dan mengenal terang dalam Tuhan.

Sub suku dayak terbesar yang menghuni daerah perbatasan lintas utara kapuas hulu adalah suku iban dan tamambaloh. Suku Iban merupakan salah satu suku terbesar dilintas utara yang menyebar sampai ke negara malaysia bagian sabah dan sarawak dan menggunakan bahasa ibu yang sama bahkan masih banyak merupakan kerabat dekat karena selain merupakan suku nomaden juga memiliki kebiasaan untuk merantau ke negara tetangga bahkan berumah tangga dan beranak-pinak disana.
Gadis Iban mengenakan pakaian tradisional


dua gadis martinus mengenakan pakaian tradisional

Sedangkan suku tamambaloh lebih menetap dan tingkat penyebarannya tidak terlalu jauh seperti suku iban. Namun kedua sub suku dayak tersebut memiliki adat istiadat yang unik dan menarik, jika pakaian suku iban lebih banyak menggunakan aksesoris berupa uang  logam dipakaian tradisional juga aksesoris kepala yang lumayan berat karena juga menggunakan hiasan yang terbuat dari perak, sedangkan pakaian tradisional suku tamambaloh lebih simple menggunakan payet dan corak khas dayak dan ikat kepala terbuat dari kain yang disebut tengkulas. Acara ini juga dimeriahkan oleh sub suku dayak lainnya yang terdapat dikapuas hulu seperti suku kayan dan taman dengan membawa corak budayanya masing-masing menampilkan ragam pesona adat istiadat dan keindahan kapuas hulu.
Tarian yang bercerita tentang harmonisasi suku dayak dengan alam
persembahan tarian dari suku taman

Tarian dayak Kayan

Monday, September 9, 2013

Soal Miss-missan

Terkait pro kontra miss-missan, saya sih bukan pendukung dan juga bukan penentang namun penikmat keindahan. Saya senang liat peserta kontes pake baju tradisional indonesia,...cakep-cakep, indah mempesona. Gadis-gadis itu juga orang hebat-hebat karena bisa terpilih dari sekian ribu wanita, kalau bicara tentang kompetisi. Saya sih gak pernah mikir, kalau mereka nantinya akan dieksploitasi habis-habisan dan mrendahkan martabat si upik dan si butet..lha apa hubungannya, saya adalah saya, mereka adalah mereka...rempong ya cyiiinnn....
Kenapa juga mereka yang ikut kontes lalu saya yang merasa direndahkan, saya fine-fine aja disini..nontonpun cuma sekilas aja semalam, pas mereka pakai baju adat...sopan-sopan pula, manis-manis senyumannya...apalagi senyuman daniel yang jadi host gitu ya...yarap....hehehehe...
Yang saya tau, nantinya mereka diharapkan akan menjadi duta untuk kemanusiaan, lingkungan..memang ada sih yang membawa brand atau merek tertentu..namanya juga bisnis, ya kalau gak mampu ga usah beli..gitu aja rempong ya cyiinnn... sorry untuk mereka yang berpikir beda, boleh-boleh ajakan berpeda pendapat dinegara demokrasi ini????

Saturday, July 20, 2013

Menikmati Seafoods di Sungai kakap Pontianak


Sungai kakap adalah sebuah kota kecamatan dikabupaten kubu raya, dapat ditempuh menggunakan jalan raya dengan jarak 26 Km dengan kondisi jalan lumayan bagus. Kemudian via Punggur Kecil berjarak sekitar 29 km kondisi jalan kurang baik dan aksesibilitas rendah. Sungai kakap merupakan salah satu pemukiman nelayan yang terletak dipinggiran muara laut, tidak berbatasan langsung dengan garis pantai dan memiliki hutan bakau yang masih terjaga sehingga kakap merupakan salah sentra penghasil tangkapan laut yang paling dekat dan mudah dijangkan dari ibu kota provinsi kalimantan barat.

Monday, July 1, 2013

Putussibau, Kota kecil yang mulai bergairah di HUT Bhayangkara ke-67 tahun

Putussibau, kota kecil ditengah jantung kalimantan akhir-akhir ini tak lagi terlalu sepi dan mulai banyak even yang meramaikan kota ini. Pameran seni dan fotografi, festival musik, racing motor byce juga sudah difasilitasi dengan sarana tersendiri, sampai malam hiburan ulang tahun Bhayangkara Polres ke-67 Putussibau tadi malam yang diramaikan oleh beberapa band lokal.
Bersama-sama teman-teman komunitas photografi, saya juga ikut meramaikan dengan jepretan lensa, meskipun tidak terlalu tajam..maklum masih belajar semoga masih dapat dinikmati dan mari kita ramaikan kota Putussibau, salam Jepret!

Sunday, June 23, 2013

Rindu aroma hujan

Kemarau telah tiba, saat hujan mulai berhenti turun dari langit...udara menjadi kering dan panas yang menyengat dibawah langit khatulistiwa terasa membakar disiang hari. Malampun jadi perteduhan yang rasanya tak ingin diakhiri...kemarau mengirim banyak pesan pada jutaan insan yang berdiam ditanah ini. Bumi ini semakin tak ramah memeluk kita, saat kita mulai berhenti untuk mempertanyakan tindakan yang semena-mena kepada hutan, tanah, air dan udara....kesejukan yang dulu kita rasakan, tinggal panas membakar menembus kulit karena kita dengan pongahnya menebang hutan tanpa rasa cinta....dulu kemarau menjadi waktu yang sempurna untuk memanen hasil ikan yang dikirim langsung oleh alam...saat ini, sungai mengering tanpa kehidupan...manusia semakin jauh dari jati dirinya..mampukah kita bertahan?..mampukah kita berdiam dibumi yang marah dan bergejolak ini...?

Saturday, June 22, 2013

Berjumpa tokoh Penjaga Hutan Adat, Apai Janggut

"Kami tidak meminta lebih dan tidak mau kurang, selama dihutan masih ditemukan buruan dan obat, selama dilubuk masih ada ikan dan di huma masih berpadi, itulah hutan lestari"
Demikianlah kutipan ucapan yang dilontarkan oleh tokoh penting pelestari dan penjaga hutan adat disungai utik kabupaten kapuas hulu, orang yang berperan penting atas penghargaan serifikat ekolabel dari Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) sebagai Desa pertama peraih penghargaan tersebut. Memiliki nama asli pak Bandi namun lebih terkenal dengan julukan Pak Janggut, barangkali karena janggut beliau yang putih dan panjang serta memiliki banyak tatto bunga terung dipunggung dan pangkal lengan dan dileher, pria kelahiran tahun 1914 ini merupakan salah satu tuai rumah panjang yang telah hidup hampir seabad lamanya dan telah mengalami petualangan yang panjang dimasa mudanya, hampir seluruh wilayah indonesia dan malaysia telah beliau jelajahi, bahkan diusia tuanya beliau merupakan tokoh penting yang menjadi teladan dan panutan bagi generasi muda tentang bagaimana menjaga kelestarian hutan, dan juga selama kami berbincang-bincang dengan beliau, banyak sekali pelajaran berharga yang kami dapatkan dari orang tua yang luar biasa bijaksana ini.

Wednesday, June 19, 2013

Rumah Tradisional Dayak Kalbar yang baru

Kalimantan Barat sebentar lagi akan meresmikan Rumah Betang atau Rumah Panjang yang merupakan rumah tradisional bagi suku dayak kalimantan barat yang terletak dijalan kota baru, direncanakan pada bulan juli sekaligus ajang untuk memperkenal seni dan budaya suku dayak kalimantan barat. Mudah-mudahan dengan dibangunnya rumah betang ini dapat dijadikan sarana untuk lebih meningkatkan dan mempromosikan keanekaragaman suku, budaya dan tradisi kalimantan barat serta digunakan sebaik-baiknya oleh para generasi muda dayak untuk meningkatkan kualitas pertunjukan seni budaya tersebut.

Sunday, June 16, 2013

Jelajah Kampung Sade Suku Sasak Lombok

Mengunjungi Pulau Lombok tidak lengkap tanpa mengunjungi sebuah perkampungan tradisional suku sasak, satu-satunya yang masih terjaga keutuhannya dan menjadi situs budaya suku asli lombok. Bernama kampung Sade, ditinggali oleh masyarakat asli yang masih menjalani hidup secara tradisional dalam rumah-rumah beratap ilalang dan berlantaikan tanah liat yang telah keras, namun didalam rumah terasa sangat sejuk dan nyaman. Karena dijadikan salah satu tujuan wisata, penghuni kampung sade memiliki beberapa pemuda yang dilatih untuk menjadi tur lokal, paling-paling anda sebagai tanda terima kasih memberi seikhlasnya.

Tuesday, June 4, 2013

Pengalaman menyeramkan menerobos malam

Aku pernah punya pengalaman disuatu masa, ketika masih berusia belasan tahun aku duduk dikelas satu SMA negeri Putussibau. Pada waktu itu, transportasi air merupakan satu-satunya pilihan agar dapat pulang pergi dari kampungku yang terletak di desa mungguk batu kecamatan selimbau kapuas hulu kalbar ke kota putussibau. Alat transportasi air yang senantiasa menjadi harapan mengantar ke tempat tujuan adalah motor tambang, yang dapat mengangkut manusia sekaligus barang meskipun saking banyaknya jadi berdesak-desakan dan duduk serta tidur seadanya, dan kadangkala harus menunggu selama berjam-jam bahkan berhari-hari dilanting tepian sungai kapuas.

Untuk Rasa yang tertoreh di satu masa

Rasa ini sulit untuk ku terjemahkan dengan kata-kata, karena tak ada yang bisa menjabarkan dengan seutuhnya apa yang kini ku alami. Tapi seperti orang bijak berkata, jalani saja dan waktu jua yang bisa menyembuhkan. Seperti pohon yang berganti daun, musim demi musim memberikan aura keteduhan bagi semua mahluk yang berlindung padanya, demikian juga waktu...awalnya terasa menyakitkan, tapi waktu akan menolong kita untuk melupakan semua rasa sakit dan kesedihan...mungkin melupakan takkan bisa sama sekali, kenangan tetap akan terpatri disudut hati...
Rasa sakit ini, kadang membuatku ingin memakimu yang telah menorehkan asa itu, dan sejenak ku tergoda untuk mendoakan yang jelek-jelek untukmu..tapi apakah itu akan mengembalikanmu padaku...?tidak...karena hidup adalah tentang memilih..apakah aku harus dendam karena kau tak memilihku diantara semua?...haruskah?....tidak, aku tidak memilih untuk jadi orang itu, biarlah aku disakiti..aku dihianati..aku dikecewakan, biarlah kau memilih untuk jadi orang brengsek itu,..tapi aku, akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu...mungkin masih ada waktu untukku, untuk menemukan cinta yang suci, yang murni, yang tulus, apa adanya tanpa takut dan kegelisahan akan rasa kehilangan..karena kita tak pernah ada digaris yang sejajar..maka, biarlah, lewat tulisan ini..ku ucapkan selamat berpisah, semoga yang terbaik terjadi dalam hidupmu sampai garis akhir.

Tuesday, May 21, 2013

Lomba Perahu Bidar Pontianak, Mei 2013


Selesai berrlaga

Beruntung sekali ketika dipontianak tanggal 20 mei sedang diadakan event tahunan berupa lomba perahu bidar, sejenis perahu tradisional yang memiliki lambung panjang dan ramping yang diikuti kabupaten kota prov kalbar, bertempat sungai kapuas taman alun-alun atau waterfront city pontianak. 




Berlomba ke garis akhir
Dengan semangat 45 saya mencari posisi strategis untuk mengakses sudut terbaik pengambilan gambar, tapi tetap saja karena masih amatir foto-foto lomba masih jauh dari sempurna. Jadi para pengunjung, selamat menikmati dan jangan lupa kunjungi kota pontianank dievent sejenis tahun depan.


Berteduh dari panas

jepret panning

ekspresi penonton

Terbaliknya perahu diselamatkan tim rescue, gagal deh ke garis finish




Friday, May 3, 2013

Kesempatan Hidup yang kedua

Pernahkah kau mengalami satu masa, dimana sesuatu yang tak terduga terjadi dalam hidupmu dan saat itu kau sadari bahwa ada suatu kuasa diluar nalar kita yang meluputkanmu, menyelamatkan dan memberi kesempatan hidup untuk kedua kalinya padahal seharusnya kematian itu terasa begitu dekat dan mungkin saja merenggutmu dari hidup ini.
Aneh rasanya, aku bisa melupakan satu peristiwa traumatis itu seakan-akan aku tidak pernah mengalaminya. Tapi mungkin itu adalah salah satu keahlianku dalam memilah bagian mana dalam hidupku yang layak untuk ku ingat dan mana yang harus dilupakan.
Kejadian itu terjadi persis tahun berapa aku lupa tapi yang jelas sudah dipenghujung kuliah atau mungkin sudah berakhir saat itu, ketika aku pulang ke putussibau dengan menggunakan angkutan darat bis perintis. kalau tidak salah daerah mandor, saat itu belum ada jalur sei ambawang, aku sedang tidur terlelap dan kejadian berikutnya serasa mimpi dan masih samar..aku tidak ingat persis apa yang kurasakan selain hanya dunia seperti terhenti oleh suara dentuman yang begitu keras dan memekakkan telinga tapi aku tidak merasakan apa-apa..pun saat bis terguling dan akhirnya berhenti dengan jendela berada pada posisi diatas..berikut yang ku ingat adalah aku secara reflek berdiri dari kursi dan mencoba untuk sadar, suara tangis dan jeritan disekelilingku seakan tidak nyata bagiku...
Akhirnya setelah sadar sepenuhnya akan apa yang terjadi, aku mulai memeriksa diri sendiri..apakah ada rasa sakit tertentu yang dapat mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut berdampak serius pada tubuhku, kemudian aku meraih tangan kenek yang mencoba mendahuluiku keluar lewat jendela..begitu aku bisa memanjat dan akhirnya terjun ke tanah, aku benar-benar bersujud dan bersyukur pada Tuhan karena akhirnya aku menyadari dengan sepenuh hati...bahwa kalau bukan karena Dia...mungkin aku tidak akan selamat dikursi depan yang biasa aku peroleh, puji Tuhan aku hanya dapat kursi nomor 21...aku tidak akan pernah lupa nomor kursi itu seumur hidupku...
Sampai saat ini aku bahkan belum tau bagaimana korban-korban yang lain, aneh aku tidak pernah mencari tahu...yang kudengar penumpang depan terlempar keluar tapi selamat karena mendarat ditanah yang berlumpur dan berair..sedangkan bagian depan samping kanan bisku dan samping kiri bisa kuching sama-sama ringsek...
Malam ini, aku jadi ingat kejadian itu karena barusan aku nonton berita kecelakaan di televisi...mengenang semua itu, aku hanya bersyukur atas kesempatan hidup yang Tuhan berikan dan juga Ia membuat aku mampu melupakan semua itu...terima kasih Tuhan Yesus..terima kasih atas kebaikanMu dalam hidupku, ampuni segala kesalahan yang ku lakukan....

Sunday, April 28, 2013

Cerita Senja

Senja selalu bercerita tentang dirinya, meski tanpa kata..hanya lewat gradasi warna yang begitu agung tergores dikanvas langit. Senja dan hening, adalah candu bagi jiwa yang lelah berkelana..