Saturday, September 25, 2010

Mengalir bersama sungai Kapuas

Aku tak pernah bosan menikmati sungai kapuas di waktu senja. Saat semburat jingga menyebarkan warnanya diawan-awan..memantul dipermukaan air. Begitu indah,begitu damai dan tenang.


Hatiku mengalir bersama arusnya, dan melebur bersama riak gelombang tersapu angin.

Burung bangau putih mengepakkan sayabnya dan hinggap di dahan hijau di tepi pantai...sungai kapuas, seperti lirik lagu sungai kapuas "bile kite minum aeknya, meskipun kite pergi jauh kemane..takkan mungkin nak ngelupakannye.." Sungai kapuas memberikan inspirasi bagi berjuta syair dan cerita.


Konon ada ular-ular besar siluman yang hidup di sungai-sungai, dan ada kembaran manusia berupa buaya yang hidup dialam sana, yang sekali waktu menjelma menjadi pria tampan atau gadis cantik jelita, merayu dan menjadikannya istri yang kemudian melahirkan keturunan-keturunan yang memiliki dua habitat, bila lahir kembar, maka salah satunya akan berwujud ular nabau atau buaya .Antara percaya dan tidak percaya, dulu aku banyak mendengar cerita tentang gadis-gadis atau pemuda yang kesurupan dan ingin terjun ke sungai untuk bergabung dengan keluarganya disana.


Mungkin ini hanya cerita, atau memang benar ada alam supranatural yang tersembunyi dari mata manusia.

Yang jelas dongeng tersebut telah menjadi cerita pengantar tidur selama berabad-abad oleh penduduk yang berdiam disepanjang aliran sungai. Dan sampai masa remajaku, aku sering mendengarkan cerita magis tentang penghuni sungai-sungai yang bermuara pada sungai kapuas.
Tanah sepanjang aliran sungai kapuas sangat gembur dan subur, kaya akan aneka flaura dan fauna. Dulu, aku sering ikut ibuku berkebun ditepi sungai kapuas, biasanya kami menggunakan perahu dayung untuk mencapai lokasi kebun musiman masyarakat setempat.


Berbagai macam sayuran seperti jagung, kacang panjang, kacang merah,ubi jalar, singkong dan lain-lain tumbuh dengan subur.


Pabila musim bertani orang-orang membuka lahan untuk ladang dengan menebang pohon-pohon yang tumbuh subur, dan agar menghemat waktu dibuat langkau-langkau atau pondok untuk berteduh bahkan menginap di waktu-waktu tertentu mengingat banyaknya kera dan mahluk lainnya.


Menyusuri sungai kapuas dengan speedboat adalah moment yang sangat menakjubkan buatku, sejauh mata memandang, airnya yang tenang dan hijaunya dedaunan membelai mata dan hatimu. Keunikan tradisi di sepanjang sungai kapuas terdapat pemukiman-pemukiman penduduk yang bertumpu pada jembatan kayu yang menghubungkan dari rumah ke rumah. 




Ada beberapa tempat yang dari dulu terkenal akan makanan khas kapuas hulu yaitu kerupuk basah yang terbuat dari daging ikan, rasanya sangat khas dan selalu dirindukan oleh orang-orang yang berasal maupun yang bukan berasal dari kapuas hulu, karena sekali mencicipinya akan membuat ketagihan..rasanya yang unik di tambah sambal kacang...wuiiihh..lezat banget. 


Tempat itu adalah sebuah kota kecamatan yang bernama Embaloh Hilir dan Bunut. Seingatku dari jaman aku anak-anak, memang ada sebuah tempat produksi kerupuk basah disebuah rumah lanting. 


Yang mengelola tempat itu seorang keturunan tionghoa, setiap hari akan disinggahi oleh kendaraan transportasi air yang menyinggahkan penumpangnya untuk membeli oleh-oleh kerupuk basah baik untuk dimakan selama perjalanan maupun untuk dibawa ke tempat tujuan. 


Rasanya khas karena terbuat dari daging ikan belidak. Kapuas hulu sendiri merupakan sentra hasil produksi ikan tawar terbesar di kalimantan barat, dan keramba-keramba yang memelihara ikan toman sejenis ikan gabus yang beratnya bisa mencapai 3kg. Ikan ini paling enak dipanggang dan disalai atau dijadikan ikan asin. So..kalau anda ke kapuas hulu..jangan lupa menyusuri sungai kapuas sampai ke kapuas hulu. Bagi yang ingin merasakan petualangan, dari pontianak bisa menumpang motor bandung para pedagang yg pulang dari memasarkan hasil produksinya..atau dari sintang menggunakan speedboat, moment itu pasti akan menjadi saat paling menakjubkan dalam hidup.

No comments: