Sunday, March 16, 2014

Memainkan isu SARA menjelang Pilpres dan Pileg

Teringat sebuah tulisan dimedia blogger terbesar ditanah air, setelah gagal jadi blogger disitu akhirnya aku cuma suka membaca. Banyak tulisan-tulisan yang keren dengan berbagai genre, tapi kebebasan bagi penulis untuk menuangkan ide kreatif kadang-kadang kebablasan atau mungkin memang sebuah pilihan bagi pengelola kompasiana untuk menjamin kebebasan berpendapat tanpa batas meskipun tulisan-tulisan bernuansa SARA kadang cukup mengganggu. 
Misalnya tulisan dengan tautan berikut "http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2014/03/17/sekjen-miui-selangkah-lagi-jokowi-kafirkan-indonesia-639225.html" secara pribadi, aku menghargai penulis, sampai pada kalimat persetujuan penulis, bahwa pendapat sang Ustad pencetus ide originil tersebut ada benarnya, aku prihatin ternyata masih ada orang-orang yang berpikir sempit dan belum siap menjadi warga negara indonesia yang menghormati sendi-sendi dan dasar negara ini yaitu UUD 45 dan Pancasila. 
Sejogyanyalah, ketika kita masuk kedalam sebuah rumah yang dibangun dengan kesepakatan bersama, dengan niat luhur bersama membuat komitmen untuk menjadi rumah tersebut sebagai tempat tinggal yang nyaman bagi semua orang dengan berbagai latar belakang, maka ketika ada salah satu anggota yang merasa tidak nyaman atau tidak pas, bukankah lebih baik orang tersebut keluar dan mencari tempat tinggal yang baru diluar bangunan tersebut dimana ia merasa bisa eksis dengan aturan-aturan baru? Begitu sedihnya, ketika orang-orang tersebut sangat gampang mencap orang yang tidak sama dengan dirinya sebagai orang-orang yang kafir, tapi saya dan semua umat minoritas ditanah air ini selalu mencoba memahami bahwa hanya segelintir orang yang berpikiran sempit, semoga Tuhan membuka mata hati mereka..dan saya pribadi selalu merasa nyaman dengan perbedaan-perbedaan yang ada..saya lebih melihat hati seseorang, pikiran dan cara dia memandang hidup daripada agama apa yang dia peluk,...karena tidak ada satu individupun yang diciptak Tuhan sama..setiap manusia unik dan Tuhan kasihi dengan cara masing-masing. Semoga Tuhan melindungi negara ini, amin

No comments: