Sunday, September 22, 2013

Oasis in the middle of the upper Kapuas forest wilderness

Sungai Kecil ditengah hutan
Upstream kapuas rich diversity of natural beauty. a hidden oasis in the middle of wilderness offers an unforgettable adventure through the wonderful landscape, for those who like adventure into the outdoors with limited accessibility it will be quite a challenge when finding natural really natural and fresh. Ulu tubuk can be reached using a motor vehicle is approximately one hour from Putussibau, followed by a walk of approximately 30 minutes to reach a hidden oasis in the form of a river that is so clear and fresh as sheltered by shady trees and green. along the way the eyes will be spoiled with such a beautiful landscape and activities their farmers grow rice paddy fields. Natural kapuas upstream offers authenticity and freshness that can add new meaning to awareness of environmental sustainability, sustainable forest will provide an abundant source of water and also keep cool climate, that harmony between us and nature and still have the upper Kapuas.
Anggunnya Lanscape perbukitan
Memanfaatkan sisa asap yang terbias oleh cahaya matahari menciptakan siluet sinar




Saturday, September 21, 2013

Tempat nyantai yang asyik di Pontianak

Taman alun-alun kapuas adalah sebuah tempat nyantai disore hari yang cukup nyaman dan aman dikota pontianak. Letaknya yang strategis ditengah kota dan mudah dijangkau dari mana-mana menjadikan tempat ini sebagai tempat santai favorit bagi warga kota pontianak yang jenuh dengan kepenatan setelah beraktifitas sehari penuh. Dilengkapi dua air mancur yang indah, miniatur tugu khatulistiwa, dan juga pengunjung yang ingin merasakan sensasi mengarungi sungai kapuas dimalam hari dapat menaiki sejenis motor air yang didalamnya juga berfungsi sebagai cafe terapung maka akan jadi pengalaman yang cukup menyenangkan. Tak terasa waktu berlalu saat menikmati angin sepoi-sepoi dalam perjalanan menyusuri sungai kapuas, melewati jembatan kapuas I dan akhirnya kembali ke taman alun-alun yang begitu ramai dimalam hari oleh pengunjung dan pedagang menjajakan dagangannya. Ingin merasakan keunikan kota pontianak dengan wisata sungai dimalam hari, kunjungi taman alun-alun kapuas.
Nyantai dimalam hari


Ferry penyeberangan yang beroperasi sampai malam memperpendek jarak tempuh


Tempat nyantai duduk sambil menikmati jagung bakar


Anda dapat menikmati indah sungai kapuas dengan menaiki motor air ini


Motor air yang berfungsi sebagai cafe terapung


Motor air yang kami tumpangi saat menyusuri sungai kapuas

Mesjid Jami, salah satu mesjid tertua

Jembatan Kapuas I yg menghubungkan siantan dengan pusat kota



Konsep hitam putih dalam sesi narsis


Friday, September 20, 2013

Selamat Tinggal

Berapa kali kata itu harus ku ucapkan dalam hati.................
Berapa kali aku harus terluka...
Berapa kali dalam hidupku yang payah ini aku belajar untuk berkata cukup...
Cukuplah untuk tahu...
Cukuplah untuk merasa...
Cukuplah untuk bertanya..
Tapi penderitaan membawa kisahnya sendiri...
Yang kadang sulit untuk dipahami...
Bagaimanapun,..hidup terus berjalan...
Musim berganti, demikian kisah kita..
Selamat Tinggal sayang.....................

Thursday, September 12, 2013

Hitam Putih Lanscape Taman Nasional Danau Sentarum

Kawasan TNDS memiliki keunikan dan keindahan yang akan memanjakan mata bahkan saat baru memasuki muara sungai yang akan menghubungkan ibu kota kecamatan Batang Lupar ke kawasan Danau Luar. Permukaan air yang begitu tenang akan memantulkan dengan sempurna apapun yang tumbuh diatasnya.





Tuesday, September 10, 2013

Seratus Tahun Gereja Khatolik di Martinus Kec. Embaloh Hulu Kab. Kapuas Hulu Kalbar


Sisialo, penyambutan tamu ala suku dayak tamambaloh
Merupakan kesempatan yang langka dan saya amat beruntung untuk menyaksikan sendiri perayaan Seabad lamanya Gereja Khatolik hadir di Kecamatan Embaloh Hulu melalui ordo kapusin yang berasal dari Belanda. Perayaan yang begitu meriah dan penuh warna dari masyarakat lokal yang bersukacita sebagai perayaan hadirnya kasih Allah bagi suku adat yang dulu begitu terpencil dan hidup dalam kepercayaan leluhur. Sulit bagi saya
Ninuk dan pastor mateo dalam pakaian tradisional
Tamam Baloh
membayangkan bagaimana perjuangan dan pengorbanan para pemuda dan pemudi laskar Kristus ini untuk sampai ke daerah lintas utara pada masa itu, hanya karena Kasih Tuhanlah mereka rela pergi meninggalkan semua kenyaman yang mereka miliki dinegara mereka hanya agar umat yang terpencil ini dapat merasakan dan mengenal terang dalam Tuhan.

Sub suku dayak terbesar yang menghuni daerah perbatasan lintas utara kapuas hulu adalah suku iban dan tamambaloh. Suku Iban merupakan salah satu suku terbesar dilintas utara yang menyebar sampai ke negara malaysia bagian sabah dan sarawak dan menggunakan bahasa ibu yang sama bahkan masih banyak merupakan kerabat dekat karena selain merupakan suku nomaden juga memiliki kebiasaan untuk merantau ke negara tetangga bahkan berumah tangga dan beranak-pinak disana.
Gadis Iban mengenakan pakaian tradisional


dua gadis martinus mengenakan pakaian tradisional

Sedangkan suku tamambaloh lebih menetap dan tingkat penyebarannya tidak terlalu jauh seperti suku iban. Namun kedua sub suku dayak tersebut memiliki adat istiadat yang unik dan menarik, jika pakaian suku iban lebih banyak menggunakan aksesoris berupa uang  logam dipakaian tradisional juga aksesoris kepala yang lumayan berat karena juga menggunakan hiasan yang terbuat dari perak, sedangkan pakaian tradisional suku tamambaloh lebih simple menggunakan payet dan corak khas dayak dan ikat kepala terbuat dari kain yang disebut tengkulas. Acara ini juga dimeriahkan oleh sub suku dayak lainnya yang terdapat dikapuas hulu seperti suku kayan dan taman dengan membawa corak budayanya masing-masing menampilkan ragam pesona adat istiadat dan keindahan kapuas hulu.
Tarian yang bercerita tentang harmonisasi suku dayak dengan alam
persembahan tarian dari suku taman

Tarian dayak Kayan

Monday, September 9, 2013

Soal Miss-missan

Terkait pro kontra miss-missan, saya sih bukan pendukung dan juga bukan penentang namun penikmat keindahan. Saya senang liat peserta kontes pake baju tradisional indonesia,...cakep-cakep, indah mempesona. Gadis-gadis itu juga orang hebat-hebat karena bisa terpilih dari sekian ribu wanita, kalau bicara tentang kompetisi. Saya sih gak pernah mikir, kalau mereka nantinya akan dieksploitasi habis-habisan dan mrendahkan martabat si upik dan si butet..lha apa hubungannya, saya adalah saya, mereka adalah mereka...rempong ya cyiiinnn....
Kenapa juga mereka yang ikut kontes lalu saya yang merasa direndahkan, saya fine-fine aja disini..nontonpun cuma sekilas aja semalam, pas mereka pakai baju adat...sopan-sopan pula, manis-manis senyumannya...apalagi senyuman daniel yang jadi host gitu ya...yarap....hehehehe...
Yang saya tau, nantinya mereka diharapkan akan menjadi duta untuk kemanusiaan, lingkungan..memang ada sih yang membawa brand atau merek tertentu..namanya juga bisnis, ya kalau gak mampu ga usah beli..gitu aja rempong ya cyiinnn... sorry untuk mereka yang berpikir beda, boleh-boleh ajakan berpeda pendapat dinegara demokrasi ini????