Wednesday, December 12, 2012

Mengenang Lampau di Ritual Adat Ra Manandung Melapi 3

Ritual tari penyambutan tamu ditepi sungai malapi

Suku dayak taman melapi merupakan salah satu dari sekian ribu sub suku dayak yang tersebar diseluruh pulau kalimantan. Meskipun pada umumnya memiliki kemiripan adat istiadat namun pada dasarnya pada setiap sub suku pasti memiliki keunikan yang menjadi pembeda dengan sub suku lainnya. Tak terkecuali pada dayak taman kapuas hulu ini memiliki salah satu prosesi adat yang telah berlangsung turun temurun dari jaman nenek moyang hingga kini, dan merupakan salah satu sub suku dayak kapuas hulu yang sangat memegang teguh tradisi adat istiadat dan budayanya.
Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan pada saat tertentu adalah tradisi mandung, yang pada masa silam merupakan suatu ritual adat yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih kepada roh-roh nenek moyang yang telah memberkati hasil panen, dimana pada masa itu suku dayak masih menganut kepercayaan kepada para roh-roh leluhur dan sang Pencipta alam. Biasanya yang mengadakan acara ini adalah dari kaum bangsawan yang memiliki budak-budak, dan pada saat itu budak-budak inilah yang akan dikorbankan atau ditombak, namun setelah suku dayak taman mengenal Tuhan maka korban manusia diganti dengan hewan seperti sapi atau kambing tapi biasanya lebih sering mengorbankan sapi.

Tuan Rumah wajib memberikan pelayanan prima

Sebelum naik ke rumah betang tradisional tamu wajib mantap (memotong) kayu menggunakan mandau

Prosesi adat biasanya secara efektif berlangsung selama lima hari, namun memerlukan persiapan bisa bertahun-tahun tergantung kesiapan mental dan materi, kenapa demikian? karena beberapa keluarga yang sepakat untuk mengadakan hajatan ini harus mempersiapkan biaya yang tidak sedikit karena harus mengundang semua kampung yang masuk didalam sub suku taman ini, artinya ada ribuan orang yang harus diundang dan diberi makan dengan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik adalah keharusan dalam prosesi ini, karena mungkin pelanggaran atau ketidakpuasan dan ketersinggungan tamu bisa berujung pada sanksi moral dan mereka berhak untuk membalas kepada yang bersangkutan apabila suatu saat mereka ada pada posisi sebagai tamu. 
menombak hewan korban merupakan puncak ritual adat


Namun meskipun demikian, karena pada dasarnya masyarakat dayak adalah masyarajat komunal yang terbiasa bergotong-royong mengerjakan segala sesuatu, sang empu hajatan tidak perlu kuatir karena semua keluarga yang berdiam dirumah panjang akan saling membantu dalam menjamu dan memberi makan tamu-tamu yang datang. Demikian sekilas tentang ritual adat dayak taman kapuas hulu.

No comments: