Thursday, December 27, 2012

Emak

Momen libur natal dipenghujung tahun 2012 ku manfaatkan untuk pulang kampung untuk natalan bersama orang tua semata wayang, emak yang melahirkanku ke dunia ini. Sedikit kesal karena libur natal hanya sampai tanggal 26, total dua hari yang bisa ku lalui bersama beliau. Jarak tempuh dan kesibukan pekerjaan seringkali menjadi kendala untukku lebih sering pulang dan menemani beliau di usia senja, kendati sebagai anak yang ingin menyeimbangkan waktu antara orang tua dan pekerjaan, telah pula berusaha aku membujuk beliau untuk mau tinggal bersamaku, karena akan lebih mudah untuk mengawasi kondisi kesehatan dan melayani emak selagi masih diberikan umur panjang. Namun emakku, selalu punya pendirian dan pemikiran yang sulit dirubah...diusia senja, tak ada kata santai atau berleha-leha...meskipun dengan tertatih-tatih emak senantias berusahan mengurusi kebun, menyiangi rumput dihalaman, merawat rumah dan berusaha mencari uang sendiri.

Emak, segalanya bagiku....bukan berarti mengecilkan peran bapak..tapi benarlah kata pepatah..bahwa jodoh yang dari Tuhan itu adalah saling melengkapi didalam kekurangan. Bapak, orang yang cenderung memiliki darah seniman, agak irit bicara dan sangat menikmat waktu santai...nah emak, wanita berhati baja yang tak bisa diam....adakah sekarang seorang ibu yang mampu mengurusi anak sembilan orang, sambil berladang, berkebun dan mengurusi anak-anaknya yang kadang tingkah lakunya seperti setan...yang ku tahu emakku....wanita luar biasa....

Karena itu, mengamati wajah renta itu ketika hendak berpamit pulang...air mata mengucur tak tertahankan, hatiku terasa bagai pecah berkeping...tak tega rasanya harus meninggalkan beliau dihari bahagia itu...tapi, disisi lain tanggung jawab sebagai seorang abdi negara telah menanti, karena engkau pula yang mengajariku sejak semula tentang etos kerja, disiplin dan tak kenal menyerah...maafkan kami apabila itu semua kini membuatmu kadang jadi kesepian....emak..indai...aku sangat mencintaimu,..rasanya aku belum bisa membayangkan kehilanganmu, semoga Tuhan memberikan kesehatan, kekuatan dan umur panjang kepadamu...karena emakku yang selalu mengajarkanku tentang penyertaan Tuhan, aku selalu mengingat..disetiap kesulitan emak seringkali ku pergoki emakku berdoa, melipat tangan dan memanjatkan doa kepadaNya dengan suara lirih...dengarlah Tuhan doa dan pintaku, ..titip emak dalam tangan KasihMu,..jaga ia senantiasa, hibur dan beri kekuatan yang ia perlukan...karena dia mengasihiMu..dan Engkau mengasihi dia..aminnn

Wednesday, December 26, 2012

Koleksi Makro terbaru

Memanfaatkan momen pulang kampung dengan berbekal kamera dan lensa tamron 70-300 mm lumayan untuk menambah koleksi foto makro, ternyata kampung halamanku memiliki banyak ragam kupu-kupu cantik yang jarang ku jumpai di putussibau, silakan dinikmati agan-agan

Robber ini hebat bener tangkapannya,hampir sebesar dirinya dan beberapa kali terbang membawa mangsanya

Harus rela berpanas ria agar dapat membidik momen ini, kupu-kupunya sedikit nakal dan tidak bisa diam
Momen bereproduksi



Reproduksi lagi


Sedang pamer kecantikannya

Thursday, December 13, 2012

Sesi Photo Model Sari


Lagi Nubie dalam bidang photografi, harap maklum kalo hasilnya tidak terlihat profesional..tapi lumayan dapat model gratis...ponakan guwe soalnya...enjoy it!









Wednesday, December 12, 2012

Mengenang Lampau di Ritual Adat Ra Manandung Melapi 3

Ritual tari penyambutan tamu ditepi sungai malapi

Suku dayak taman melapi merupakan salah satu dari sekian ribu sub suku dayak yang tersebar diseluruh pulau kalimantan. Meskipun pada umumnya memiliki kemiripan adat istiadat namun pada dasarnya pada setiap sub suku pasti memiliki keunikan yang menjadi pembeda dengan sub suku lainnya. Tak terkecuali pada dayak taman kapuas hulu ini memiliki salah satu prosesi adat yang telah berlangsung turun temurun dari jaman nenek moyang hingga kini, dan merupakan salah satu sub suku dayak kapuas hulu yang sangat memegang teguh tradisi adat istiadat dan budayanya.
Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan pada saat tertentu adalah tradisi mandung, yang pada masa silam merupakan suatu ritual adat yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih kepada roh-roh nenek moyang yang telah memberkati hasil panen, dimana pada masa itu suku dayak masih menganut kepercayaan kepada para roh-roh leluhur dan sang Pencipta alam. Biasanya yang mengadakan acara ini adalah dari kaum bangsawan yang memiliki budak-budak, dan pada saat itu budak-budak inilah yang akan dikorbankan atau ditombak, namun setelah suku dayak taman mengenal Tuhan maka korban manusia diganti dengan hewan seperti sapi atau kambing tapi biasanya lebih sering mengorbankan sapi.

Tuan Rumah wajib memberikan pelayanan prima

Sebelum naik ke rumah betang tradisional tamu wajib mantap (memotong) kayu menggunakan mandau

Prosesi adat biasanya secara efektif berlangsung selama lima hari, namun memerlukan persiapan bisa bertahun-tahun tergantung kesiapan mental dan materi, kenapa demikian? karena beberapa keluarga yang sepakat untuk mengadakan hajatan ini harus mempersiapkan biaya yang tidak sedikit karena harus mengundang semua kampung yang masuk didalam sub suku taman ini, artinya ada ribuan orang yang harus diundang dan diberi makan dengan pelayanan terbaik. Pelayanan terbaik adalah keharusan dalam prosesi ini, karena mungkin pelanggaran atau ketidakpuasan dan ketersinggungan tamu bisa berujung pada sanksi moral dan mereka berhak untuk membalas kepada yang bersangkutan apabila suatu saat mereka ada pada posisi sebagai tamu. 
menombak hewan korban merupakan puncak ritual adat


Namun meskipun demikian, karena pada dasarnya masyarakat dayak adalah masyarajat komunal yang terbiasa bergotong-royong mengerjakan segala sesuatu, sang empu hajatan tidak perlu kuatir karena semua keluarga yang berdiam dirumah panjang akan saling membantu dalam menjamu dan memberi makan tamu-tamu yang datang. Demikian sekilas tentang ritual adat dayak taman kapuas hulu.