Tuesday, November 29, 2011

Menjelajahi Area Taman Nasional Danau Sentarum

Sebuah obsesi yang selama ini belum terwujud dalam hatiku adalah menjelajahi kawasan Taman Nasional Danau Sentarum, karena itu bertepatan dengan pelaksanaan Festival Danau Sentarum pada tanggal 28 November sampai 2 Desember  2011 kemarin, saya dan teman-teman berkesempatan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dengan menyewa sebuah speedboat dengan tarif harian Rp.1.200.000,-  dirasakan lebih fleksibel menggunakan waktu yang ada untuk menjelajahi area taman nasional yang selama ini belum sempat dikunjungi.



Camp Bukit Tekenang
contoh varietas bambu tropis

Salah satu tempat yang memiliki fasilitas penginapan dan selama ini telah menjadi base camp para peneliti adalah camp TNDS di Bukit Tekenang yang kini juga memiliki home stay terapung dan diresmikan pada hari itu juga. Area camp memiliki fasilitas trakking ke hutan sampai puncak bukit, berbagai varietas pohon yang telah ditandai dan diberi nama terdapat diarea tersebut. Kami juga beruntung menyaksikan beberapa pohon cempedak dan empakan sejenis buah asli Kalimantan mirip durian yang sedang berbuah lebat tapi sayangnya belum saatnya untuk dipetik.


perkampungan nelayan
salah satu cabang sungai

Menurut info seorang petugas, bahwa untuk kunjungan berikutnya setiap orang yang masuk kekawasan tersebut akan ditarik retribusi masuk, tidak mahal hanya beberapa ribu rupiah dan karena dikelola oleh Departemen Kehutanan melalui TNDS maka retribusi tersebut selanjutnya akan disetor ke kas negara. Dibase camp bukit tekenang, kita juga bisa mendapatkan berbagai informasi ilmiah tentang keragaman spesies yang terdapat diwilayah TNDS. Kesegaran sangat terasa, dan sejauh mata memandang kita disuguhi keindahan khas hutan tropis. Sayangnya karena keterbatasan waktu, kami tidak bisa menunggu untuk menyaksikan pertandingan lomba perahu yang diadakan disalah satu wilayah TNDS yaitu di pulau sepandan, sebuah pulau terdiri dari tanah berbatu yang tidak berpenghuni. Pulau tersebut juga terletak ditengah danau namun belum sepenuhnya masuk ke area danau luar yang luas.



hutan yang terendam saat pasang

mencari ikan

Wednesday, November 9, 2011

Betung Kerihun National Park Of Kapuas Hulu Regency West Kalimantan

Kerihun National Park is located starting from Hulu Embaloh districts inhabited by the Dayak tribe baloh park to perhuluan Kapuas Dayak tribes who inhabited forgiveness and havongan. Access only to the national park located Betung karihun Embaloh sub region upstream before the start cruising through the river rod Trakking is Embaloh. Most of the topography of the National Park Betung Karihun form of hills of the mountain ranges that connects Mount Betung Muller and Mount Kerihun as well as a barrier between the area of ​​Indonesia to Sarawak, Malaysia.


From the foot of the mountains Muller flowing small rivers which form the watershed (DAS), namely: Kapuas, Sibau, depth, and Embaloh Bungan which is the sole pathway for entry into the National Park area.

There are several attractions to be visited, namely Muller mountain ranges that perpetuates the name seoran explorers who discovered these mountains is a dutch warlord who eventually died in river rapids upstream connection bakang-Nanga Kapuas.Then Mount Kerihun and Mount Betung, ideal for hiking or rock climbing activities. Tekelan River, Sibau, depth, and Kanyau Embaloh, suitable for the hobby of fishing, watching wildlife / plant and cultural tourism. There is also a cascade Lapan, cascade Sun that is suitable for rafting with the difficulty level III s / d IV, with its climax in class V in the cascade of the Sun. Sedik river, Sungai Batang Pilung and Jaan is a waterfall and for observing animals and plants in the Cape Lokang, there are cliffs and limestone caves

Betung Kerihun National Park Of Kapuas Hulu Regency West Kalimantan




Kabupaten kapuas hulu memiliki dua Taman nasional yaitu Taman Nasional Danau Sentarum yang merupakan kawasan danau-danau beserta ekosistem didalamnya cocok untuk wisata air, dan Taman Nasional Betung Kerihun yang merupakan area hutan hujan yang sangat vegetative cocok untuk trakking sambil mengamati ragam flora fauna yang langka ditempat lainnya. Taman nasional betung kerihun terletak mulai dari wilayah kecamatan Embaloh Hulu yang dihuni oleh suku dayak taman baloh sampai ke perhuluan Kapuas yang dihuni suku dayak punan dan havongan.Sebagian besar topografi Taman Nasional Betung Karihun berupa perbukitan dari bentangan pegunungan Muller yang menghubungkan Gunung Betung dan Gunung Kerihun sekaligus sebagai pembatas antara wilayah Indonesia dengan Serawak, Malaysia.

Dok. Debby
Dok. Deby (area kawin burung ruai)
Dari kaki pegunungan Muller mengalir sungai-sungai kecil yang membentuk Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu : Kapuas, Sibau, Mendalam, Bungan dan Embaloh yang merupakan jalur satu-satunya untuk masuk ke kawasan Taman Nasional.

Area Trakking (Dok. Deby)

Terdapat beberapa obyek yang menarik untuk dikunjungi, yaitu barisan pegunungan Muller yang mengabadikan nama seorang komandan belanda yang menemukan pegunungan tersebut, namun akhirnya tewas di jeram sungai bakang-nanga bungan hulu Kapuas. Kemudian Gunung Kerihun dan Gunung Betung, sangat cocok untuk kegiatan pendakian atau panjat tebing. Sungai Tekelan, Sibau, Mendalam, Embaloh dan Kanyau, cocok untuk yang hobby memancing, mengamati satwa/tumbuhan dan wisata budaya. 
Camp Wisata (Dok. Deby)
Terdapat pula Riam Lapan, Riam Matahari merupakan tantangan tersendiri bagi yang menyukai arung jeram dengan tingkat kesulitan III s/d IV, dengan klimaksnya pada kelas V di Riam Matahari. Sungai Sedik, Batang Pilung dan Sungai Jaan merupakan air terjun dan untuk pengamatan satwa 
Sungai Embaloh

Hand Wofen Dusun Wisata Sadap



dan tumbuhan di daerah Tanjung Lokang, terdapat pula tebing-tebing dan goa kapur.

Tuesday, November 8, 2011

Art Of Body Painting Dayak Tribe

Tatto atau body painting merupakan salah satu seni rajah kulit tertua yang memiliki beragam makna khusus, sebagai symbol dan pengingat terkait dengan kepercayaan atau sesuatu yang diyakini. Tattoo juga terkait dengan status social atau kedudukan individu dimasyarakat, sebagai pelengkap aura mistis sebuah ritual dan dewasa ini telah berkembang menjadi seni tingkat tinggi dengan menggunakan teknologi modern yang lebih higienis. Seni tatto berkembang melintasi jaman, dan dapat ditemukan diberbagai belahan dunia baik pada masyarakat modern maupun pada masyarakat tradisional termasuk pada suku dayak.
Tattoo pada masyarakat dayak dimasa lampau merupakan symbol fisik yang secara langsung memperlihatkan status social seseorang didalam masyarakat dan lintas gender. Berbagai motif atau gambar  tattoo disesuaikan dengan status social tersebut dan karena itu motif-motif yang digunakan akan berbeda sesuai dengan strata individu yang melakukan rajah ditubuhnya.


Tattoo dapat memberikan suatu makna tersendiri bagi sipemilik tattoo, memberikan kebanggaan dan keberanian sehingga menimbulkan aura mistis menambah kewibawaan dan keperkasaan sipemilik tattoo. Semua suku dayak Kalimantan mengenal dan melakukan tattoo pada tubuh mereka namun corak-corak tattoo berbeda antara satu suku dengan suku lainnya. Suku dayak tradisional menggunakan duri pohon jeruk sebagai jarum rajah. Sebagai zat pewarna, masyarakat dayak menggunakan bahan alami berupa arang kayu dammar dan kayu ulin sebagai bahan utama. Jelaga periuk untuk menghasilkan warna hitam, caranya arang kayu dammar ditumbuk hingga halus yang hasilnya kemudian dicampur dengan minyak tradisional suku dayak setelah itu siap digunakan. 

secara umum, ragam corak dan motif tatto yang digunakan suku dayak terdiri dari corak burung enggang dan naga jaman dulu khusus digunakan untuk kaum bangsawan, bunga terung untuk para ksatria, paling banyak digunakan oleh suku iban yang terkenal pemberani, kemudian motif manusia, akar-akaran/sulur dan anjing sebagai simbol kesetiaan dan penjaga banyak digunakan oleh rakyat biasa.



Lake Festival Sentarum On Nov 28, until Oct 4, 2011

Sentarum Lake National Park area which is located in West Kalimantan Kapuas Hulu. As the area lakes that make up the freshwater ecosystems and habitats have an exotic landscape, township-village of fishermen and their biggest source of livelihood, national parks Sentarum lake located in the border area that has a tradition of Dayak and Malay culture unique and interesting. 
Event Sentarum Lake festival will be held from 28 November to 4 December 2011, various types of activities will be displayed in the event but its location adjacent to spread in different districts, such as th boat will be implemented diibu selimbau district town, the exhibition may be held diputussibau etc.. Want to have your own? please visit the event!

Festival Danau Sentarum, 28 November s/d 4 Desember 2011

Danau Sentarum adalah kawasan Taman Nasional yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu Kalbar. Sebagai kawasan danau-danau yang membentuk ekosistem dan habitat air tawar memiliki lanscape yang eksotis, perkampungan-perkampungan nelayan dan sumber mata pencaharian terbesar mereka, taman nasional danau sentarum terletak didaerah perbatasan yang memiliki tradisi dan budaya dayak melayu yang unik dan menarik.
Event berupa festival Danau Sentarum akan dilaksanakan dari tanggal 28 November-4 Desember 2011, beragam jenis kegiatan akan dipertunjukkan dalam event tersebut tapi lokasinya menyebar diberbagai kecamatan yang berdekatan, misalnya lomban sampan akan dilaksanakan diibu kota kecamatan selimbau, pameran mungkin akan diadakan diputussibau dan lain sebagainya. Mau mengalami sendiri? silakan kunjungi event tersebut.