Thursday, September 29, 2011

Yogya ku kembali

Menginjak kaki di tanah yogyakarta selalu meninggalkan kesan tersendiri. Yogya kota yang nyaman, dan masyarakatnya hidup apa adanya kata pak supir taksi yang ramah. Yogya kota yang aman dan tentram, dan ciri tradisionalnya sungguh menggoda. Karena itu, pulang keyogya kali ini tak ku sia-siakan sedikitpun waktu yang ada. Malioboro tentu saja menjadi prioritas utama, kemudian pantai-pantai laut selatan di daerah gunung kidul pun tak lupa untuk dikunjungi. Dua diantaranya adalah pantai baron dan pantai krakal, pantai baron memiliki lanscape yang cantik dengan batu karang dan air yang jernih dan tidak terlalu asin, tapi pantainya tidak terlalu panjang. Dikedua tepinya terdapat tebing batu karang yang dibawahnya bisa untuk tempat bernaung dan bersantai menikmati es kelapa muda..mmm..nikmatnya. Sebelum pulang jangan lupa membeli oleh-oleh dari hasil laut seperti cumi-cumi, udang dan kepiting yang sudah digoreng dengan tepun dan juga cemilan yang terbuat dari rumput laut.


Sedangkan pantai krakal lebih landai dan lebih panjang namun gersang dan sangat panas karena tidak ada pepohonan yang bisa menaungi pengunjung dari panas matahari, saya hanya singgah sebentar.


 Diujung jalan malioboro terdapat tempat tongkrongan yang sangat ramai dimalam hari, tersedia bangku-bangku untuk duduk bersantai dan pedagang-pedagang menggelar dagangannya.







Yogyakarta, salah satu keindahan wajah indonesiaku..budaya dan tradisi yang penuh makna dan keramahan bersahaja. Yogya juga sangat menghargai perbedaan sebagaimana nafas dari bhineka tunggal ika. Karena itu yogyakarta dijuluki kota pelajar dan juga kota budaya, semoga yogyakarta semakin maju dan sejahtera.

Monday, September 12, 2011

Perjalanan Holiday, Meretas Lintas Batas


1315805419905662481


Dok. Pribadi (bukit genting lanjak)
Memanfaatkan waktu libur lebaran kemarin, penulis bersama teman-teman sepakat untuk melakukan perjalanan ke perbatasan lintas utara kabupaten kapuas hulu dengan menggunakan sepeda motor. Cukup melegakan karena saat ini jalan lintas utara yang menghubungkan ibu kota kabupaten putussibau ke daerah-daerah yang terletak disepanjang jalur perbatasan indonesia-malaysia sedang dalam kondisi yang jauh lebih baik dari setahun lalu. Jalan beraspal sudah mencapai kecamatan embaloh hulu dan setelah itu meskipun masih berbentuk pengerasan jalan tapi tidak ditemui ada lagi kolam-kolam dan lubang-lubang menganga karena telah diratakan dengan alat berat dan ditimbun dengan pasir dan kerikil. Kondisi jembatan juga sudah lebih baik karena pengerjaan beberapa jembatan beton telah selesai.

1315805545840004779


Sungai yang jadi latar merupakan jalan masuk ke TNBK
Seperti biasa, perjalanan ini menjadi petualangan yang menyegarkan mata dan jiwa karena begitu unik dan kayanya wilayah lintas utara ini dengan bentang alam yang luar biasa. Hutan dan keberadaan dua taman nasional diwilayah ini menjadikan wilayah lintas utara sebagai tujuan ekotourisme untuk trakking dan adventure lainnya. Tapi sayang, karena rencana untuk ke Taman Nasional Danau Sentarum batal akibat kemarau panjang yang mengeringkan wilayah danau terbesar dikabupaten kapuas hulu ini.

1315803909828925939


Lanscape Bukit Lanjak
Bermalam semalam dikecamatan badau, dirumah paman teman seperjalanan untuk keesokan harinya mengunjungi kecamatan terluar indonesia yaitu kecamatan empanang. Begitu jauhnya perjalanan menjadi suatu kesan tersendiri dihati saya, betapa luasnya wilayah NKRI, betapa kayanya kita dengan hutan dan rimba yang masih menghijau sejauh mata memandang. Hutan yang dulu gundul akibat pembalakan liar oleh pengusaha-pengusaha malaysia kini mulai menghijau kembali, tapi dibeberapa titik terdapat  area perkebunan kelapa sawit yang mulai tumbuh dari Group Perusahaan SInar Mas. Semoga tidak merusak area ekosistem yang luar biasa itu.


13158041291499243020
Rehat di Sei Sedik, sungai yang terletak dipinggir jalan menuju lanjak
13158042691478814110


Di Border resmi yang belum beroperasi sampai saat ini
Bergulirlah berbagai cerita menarik dari teman-teman yang bertugas diperbatasan, mengenai hubungan kekerabatan antara malaysia dan indonesia. Dimana mereka lebih sering bertandang ke negara tetangga daripada ke ibu kota kabupaten karena jarak tempuh yang begitu jauh dan melelahkan. Keluarga-keluarga mereka yang berdiam dinegara tetangga dan bahkan anak-anak mereka yang sekolah, kuliah dan menjadi pekerja profesional dinegara itu karena sejak lahir sudah mendapatkan status kewarganegaraan malaysia meskipun orang tua mereka berstatus sebagai warga negara indonesia. Mengherankan, dikecamatan empanang kami menemukan harga bensin per liter Rp.7.000,- padahal di ibu kota kabupaten kapuas hulu harga perliter saat lebaran kemarin mencapai Rp.10.000,-. Bukannya ingin membandingkan, harga-harga kebutuhan pokok dinegara tetangga tersebut jauh lebih murah dan terjangkau. Karena itu sebagian besar masyarakat perbatasan lebih suka menggunakan barang-barang dari negara sebelah ketimbang produk nasional.  Bisa menikmati mobil-mobil murah, double gardan kembara paling gres bisa didapat dengan harga 3o juta rupiah, tak heran dirumah seorang teman diperbatasan terparkir dengan manis tiga buah mobil malaysia.

1315804429644675149


Double Gardan boooo~~~
1315804634645203769


Tipikal rumah komunitas dayak iban perbatasan
Cerita unik lainnya, tentang  seorang pegawai negeri indonesia tapi dua anaknya telah menikmati pendidikan gratis dinegara tetangga dan salah satunya menjadi pegawai kerajaan malaysia setelah lulus dari sebuah universitas teknologi disana. Temanku sambil bercanda mengatakan memang keren juga tinggal diperbatasan, bisa punya dua kewarganegaran..punya dua kaki untuk melangkah. Dan saya menimpali dengan bercanda..wah, bapak ini plin-plan punya dua negara. Tapi keren juga bisa menghadiri wisuda anaknya di KL...Dimanapun tak masalahkan?, yang penting negara mana yang bisa memberikan masa depan yang cerah buat mereka...adalah hak mereka toh untuk hidup layak dan memilih..ketimbang menunggu yang tidak jelas.


1315804747620508046


Dirumah Kawan di Kec. Empanang
Dikecamatan empanang, kami sempatkan untuk berkunjung kerumah pak camat sambil ngobrol-ngobrol tenang kondisi diperbatasan. Beliau mengeluhkan tentang sarana dan prasarana penunjang tugas yang minim tetapi memang begitulah kondisi rata-rata daerah perbatasan. Pulangnya saya dibekali oleh-oleh standar dari perbatasan berupa minuman MILO produk malaysia.

13158048632064361218


Ibu Kota Kec. Badau dari sini hanya butuh 1 jam ke malaysia
Jam 15.00 kami beranjak kembali lagi ke putussibau dan tibanya jam 19.00 malam..lumayan capek dan melelahkan tapi kesan yang mendalam membuat kami ketagihan dan merencanakan sebuah perjalanan kembali diliburan berikutnya sampai masuk ke negara tetangga. Tapi tentunya harus mempersiapkan surat-surat resmi agar tidak ditangkap sebagai pendatang ilegal.

131580503435505752



1315811337837135876


Mejeng didepan kantor camat empanang